2. Minta maaf

332 12 3
                                    

HAPPY READING!!!
◉⁠‿⁠◉



Hari sudah berganti menjadi malam, tepat jam sembilan malam, seorang gadis berjalan menyusuri jalan yang masih ramai dengan lalu-lalang kendaraan, dengan seragam yang masih menempel ditubuhnya, dia berjalan menuju rumah

"Di marahin ga ya? Gue takut banget" Ucap gadis itu, siapa lagi kalau bukan Kinanra

Dia berjalan dengan kaki yang tak kuat lagi berjalan, ada rasa takut di benak nya, tapi dia percaya bahwa Tuhan pasti melindungi

Akhirnya Kinanra sampai di depan gerbang rumahnya, rumahnya terlihat cukup besar, dan sang papah adalah Bos dari perusahaan minuman terkenal di Jakarta.

Kinanra dengan lemas membuka gerbang, lalu berjalan tertatih tatih, dia membuka pintu, sudah mendapati sang papah berdiri tegap dengan kedua tangan bersedekap di dada.

"Dari mana kamu? Kamu ga tau ini jam berapa?" Ucap Heru dingin

"Maaf pah, Kinanra jalan jadi ke maleman" Ucap Kinanra menunduk

"BANYAK ALESAN KAMU! PAPAH CAPE KINANRA" Sentak Heru memenuhi seisi rumah

"Maafin Kinanra pah" Ucap Kinanra bersujud di kaki Heru dengan berlinang air mata

"Berdiri kamu! Papah mau hukum Kamu. CEPAT!!" Ucap Heru masih membentak, Kinanra berdiri

"Tunjukan tangan kamu!" Ucap Heru, lalu Kinanra menuruti apa yang di perintahkan papahnya

"Papah mau apain Kinanra?" Ucap Kinanra melihat manik mata sang papah

Heru mengeluarkan sabuk kulit
"Ini adalah hukuman mu hari ini"

JETAKKK~~

JETAKKK~~

"Sakit pahhh, berhenti pah, SAKIT PAHH, PAHHHH" Ucap Kinanra berteriak kesakitan

"BERISIK KAMU! DIAM!" Bentak Heru membuat Kinanra bungkam

JETAKK

JETAKK

JETAKKKK~~~

Sudah puas dengan sabuknya itu, lalu Heru membuang sabuk itu dan.....

PLAKKK~~

Satu tamparan mendarat di pipi mulus Kinanra membuat dia menoleh ke samping karna kuatnya tamparan itu

'Aku mohon pah, ini sakit, aku mohon jangan siksa aku lagi' Batin Kinanra

Dia hanya bisa berbicara di dalam hati, jika dia berbicara sepatah kata, maka hukumannya bertambah

"Sudah pah, sakit, sakit" Rintihan Kinanra tidak di dengar kannya

"Sudah, pergi sana!" Ucap Heru

"Beneran? ma-makasih pah" Ucap Kinanra dengan senyuman yang mengembang

"Mau kamu pulang atau ga pulang, papah ga peduli, kamu mati juga papah ga peduli" Ucap Heru lalu dia meninggal kan Kinanra

"Papah jahat" Ucap Kinanra, Begini lah hidup Kinanra, hanya dengan Maven dia bisa tersenyum

***

Kinanra membuka pintu kamar nya, lalu dia melepaskan sepatunya, menaruh tas di meja belajar lalu tidur di tempat tidurnya

Melihat langit-langit kamarnya, begitu banyak luka yang papah nya torehkan, Sakit, terluka itu yang Kinanra rasakan jika Heru menghukum nya

Kinanra [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang