18. Penyakit

177 6 0
                                    

Jangan lupa vote dan comment

HAPPY READING!!
◉⁠‿⁠◉

"Kalo mamah yang bilang, pasti Kinan lebih bahagia" Ucap Kinanra, lalu dia pergi kekasur empuknya, dan membaringkan tubuhnya

Tepat jam 2 malam, Kinanra terbangun karna sakit di bagian kepala. Akhir-akhir ini dia selalu merasa pusing dan mual

Kinanra berdiri tapi dia tidak bisa karna rasa sakit di kepalanya begitu hebat, dia menangis karna tidak bisa menahan nya,
Dia ingin sekali berobat, dan menanyakan apa penyakit yang di deritanya, Apalah daya...dia hidup sendiri, dia tidak bisa meminta terus kepada Maven. Sudah cukup dia merepotkan Maven

"Sa-sakittt" Rintih Kinanra sambil menekan kepalanya

"Kenapa ini sakit sekali? sssshhhh" Ucap Kinanra, mau tak mau dia segera menelpon Maven

"Maven angkat, gue mohon" Ucap Kinanra berusaha menelpon Maven

'Nomor yang anda tuju tidak dapat di hubungi'

"Amora? tapi dia sedang kebandung" Ucap Kinanra lalu dia memikirkan siapa lagi yang akan dia hubungi, Terlintas nama Pangeran di pikiran nya lalu Kinanra cepat cepat menelpon Pangeran karna rasa sakit yang kian lama semakin sakit sekali

"Pangeran gue mohon, tolong gue sshhh" Rintih Kinanra

'Ra? kenapa nelpon malam-malam?" Syukurlah Pangeran menerima panggilan Kinanra

"Tolong gue, Ran. Kepala gue sakit banget, to-tolong---"

Tut Tut Tut

"Kinanra!! KINANRA? LO DISANA? GUE KESANA!!" Ucap Pangeran khawatir

Lalu Pangeran segera menaiki mobil nya dan meng-gas mobilnya dengan kecepatan tinggi

Selang beberapa menit kemudian, Pangeran datang dengan tergesa-gesa, karna pintu rumah di kunci dia terpaksa mendobrak pintu rumahnya

Pangeran segera pergi kekamar Kinanra, dia mendapati Kinanra sudah terbaring lemas di lantai

"Kinanra bertahan" Ucap Pangeran, lalu dia menggendong Kinanra ala bridal style

Setelah di luar, Pangeran menduduki Kinanra di kursi penumpang dengan hati-hati, Pangeran duduk di tempat pengemudi setelah itu meng-gas mobilnya dengan kecepatan tinggi

Tidak butuh waktu lama Pangeran datang di rumah sakit, lalu suster yang ada di rumah sakit itu membawa ranjang pasien. Kinanra di baringkan disana lalu mendorong nya dengan tergesa-gesa

"Yang kuat, Ra" Ucap Pangeran khawatir

Setelah di UGD, Pangeran tidak di izinkan masuk

Kinanra [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang