3.

20 22 2
                                    

"Kamu mau kemana? Kok rapi gitu? Buru buru lagi." Sea melempar balik pertanyaan setelah menyadari alrendra panik.

"Ada tugas kelompok."
"Malem malem gini?"
"Iya, deadline nya besok."
"Oh.."

Entah mengapa sea merasa aneh dengan alrendra, alrendra dan sea telah berpacaran selama 1 bulan, namun alrendra tidak pernah mengajak sea ke rumahnya. Bahkan untuk sekedar bertemu orang tuanya, atau pun mengetahui letak rumah alrendra.

Alrendra segera membuka gerbang untuk mempersilahkam keluarga sea masuk, apa dia tahu tentang perjodohan yang mendadak ini?

Dia pergi begitu saja dengan motornya.

"Kalau bukan aren yang ayah maksud,terus siapa? Aku nggak pernah tau kalo aren punya kakak atau adik...dia aja nggak pernah cerita ke aku.." Batin sea

*fyi aren tuh nama panggilan sea ke alrendra

Memang benar, saat berpacaran dengan alrendra, sea tidak pernah di ajak mampir kerumahnya, jika keluar untuk jalan jalan, alrendra tidak pernah izin kepada orang tua sea. Alrendra membawa sea tanpa izin dari orang tuanya, membuat orang tua sea khawatir. Ditambah lagi kelakuan alrendra di sekolah, dia sudah di cap sebagai pria yang tidak baik di keluarga sea, baik karena tidak sopan maupun hal lain.

Ayah dan bunda sea mulai masuk ke perkarangan bunga rumah itu, sangat cantik dan terawat, yah tentunya bukan alrendra yang merawatnya, kan?

Arsen dan sea membiarkan bunda dan ayahnya masuk duluan,sementara arsen dan sea menikmati suasana rumah itu, yang dingin, segar, asri, dan terawat.

Sea membuntuti arsen yang lebih tinggi dari pada dia, bersembunyi di belakang punggung arsen. Jujur saja, sea sedikit gugup.

"Awas ntar keinjek"
"Apa coba"
"Kan pendek, mirip botol yakult lagi"
"......"

Sea memukul punggung arsen, entah sudah berapa kali dia diejek 'mirip tutup botol sama botol yakult' olehnya.

"Lu kok body geming-eh shaming sih!"
"Biarin, soalnya cuma ke lu"

Setelah itu arsen berlari sambil tertawa kecil, dan sea mengejarnya dengan cemberut dan kesal.

Bunda sea keluar dari rumah itu, melihat kelakuan dua anaknya yang berlarian seperti anak kecil.

"Arsen, sea." Panggil bunda

Arsen dan sea yang mendengar bundanya memanggilnya segera ke arah bunda berada.

"Kenapa,bun?" Tanya sea
"Kamu mau tau siapa calon kamu, kan? Ayo masuk."

Sejujurnya, sea juga penasaran.  Namun sea gugup. Tanpa pikir panjang, arsen langsung menyeret sea masuk kedalam.

Terlihat seorang laki-laki jangkung berdiri mendampingi wanita dan pria paruh baya yang duduk di sofa.

Mata sea dan mata laki-laki itu bertemu. Sea menatap lamat pria yang tak jauh dari hadapan nya dengan lama, sementara yang di tatap, mengalihkan pandangan.

 Sea menatap lamat pria yang tak jauh dari hadapan nya dengan lama, sementara yang di tatap, mengalihkan pandangan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sea mengedarkan pandangan nya ke ayah bundanya,kemudian sea mulai duduk dan menyimak pembicaraan itu.

Sea tidak tahu bahwa laki laki itu sesekali menatapnya ketika ayah ibunya berdiskusi dengan ayah bunda sea.

Apakah sebelumnya dia menyimpan perasaan pada sea?

To be continue....
449 words.

SCERENTY LOVE.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang