16.

2 1 0
                                    

Bulan berlalu, hubungan antara sea dan naren tak secanggung sebelum nya.

Hari ini adalah ujian pertama, tentunya sea sudah belajar sampai kepalanya berasap.
Sea berjalan lemas menelusuri koridor sekolah, mencari ruang ujian nya.

Mata sea mendapati ruang ujian nya, namun belum sempat sea masuk, dia mendengar suara orang yang dia kenal dari belakang.

"Gitar ku petik, bass ku betot. Hai nona cantik, bass ku betot." Ucap nathael. Dengan menyandarkan tubuhnya di dinding.

"Tidak manuk akal." Jawab sea mendapati teman nya yang sama. (sama sama cegil bjir)

"Biyya mana?"
"Belum berangkat kali."
"Kantin?"
"Gas."

Dan kedua makhluk itu pun ngacir ke kantin, meskipun sea belum sempat meletakkan tas nya. Sedangkan nathael tidak membawa tas, hanya bermodalkan pulpen dan kartu tes.

"Eh lu tau nggak?"
"Apa?"
"Jadi gini-"

Dan mereka pun mulai melakukan kegiatan nya (gibahin orang) atau cerita random.

Sampai di kantin, sea langsung masuk dan keluar lagi membawa dua cireng ayam dan nathael yang melihat itu membatin.

'Fast hand yh'

"Apa liat-liat?" Ucap sea ketika membuka satu cirengnya dan mulai memakan nya. Sea ini memang tipe orang yang tidak bisa diam, tapi kalau ada makanan dia langsung anteng, kecuali makanan nya habis.

Dan tiba tiba biyya datang dan menyenggol sea yang sedang makan. Cirengnya jatuh dan--😔😔

Sea menatap biyya yang baru saja sampai dengan tatapan death glare nya.

࣪ 𓏲

Kini mereka berada di ruang ujian sea dan biyya, karena biyya dan sea berawalan A (Arsea) & B (Biyya) mereka se-ruangan.

Sea sudah kembali tenang dan tidak tantrum seperti tadi, karena di belikan cireng dengan biyya lagi. Dan dia sekarang hanya menyimak pembicaraan biyya dan nathael dengan menikmati cirengnya.

࣪ 𓏲

Pagi hari yang sangat cerah itu, di gantikan oleh awan gelap, dan sea menyadari bahwa kini sudah memasuki musim hujan.

Kini jam menunjukkan pukul 12:30. Bel di bunyikan dan para anak-anak berhamburan untuk pulang karena mendung sedari tadi, bisa saja sewaktu waktu turun hujan.

Dan karena ujian, jadi sekolah pulang lebih awal.

"Nobar yuk?" Ajak sea.
"Kapan?" Tanya nathael dan di angguki oleh biyya.
"Kapan kapan." Ucap sea sambil tertawa ringan dan di balas oleh cubitan dari nathael.

࣪ 𓏲

"Aelah."
"Udin petot, udara dingin pengen rengginang."
"Rengginang itu apa?"
"Onde onde."
"Oh gitu."

Mereka mengeluh karena gerimis mulai turun. Sea mulai berpikir untuk langsung saja pulang karena masih gerimis dan belum turun hujan.

"Mending trobos" Ucap nathael dan di angguki oleh sea karena berpikiran sama.
"Kayaknya ngga deh, ga worth it. Habis ini bakalan hujan soalnya, mending tunggu aja." Lirih biyya sambil melihat ke atas.
"Masalahnya gue ga sabaran." Jawab nathael kembali.
"Betul!"

"Fak kata gua teh." Ucap biyya lelah dengan mereka.

࣪ 𓏲


"Mau pulang bareng?" Ucap seseorang di belakang sea, sea mengenal betul siapa itu.

Sea berbalik dan mendongak ke atas karena perbandingan tinggi nya.

"Ayo." Ucap sea, menatap mata naren yang teduh.

Naren tersenyum tipis, hampir tak terlihat. Sebelum melepas hoodie nya dan memberinya ke sea. Sea tampak sedikit bingung tapi menerimanya.

"Pake, nanti bakalan hujan." Lirih naren sebelum melirik ke parkiran, dimana motornya terparkir.

Sea sedikit melting dan memakai hoodie itu. Bau khas dari naren yang wangi, maskulin, juga lembut, masih menempel di hoodie itu.

Sea membenarkan hoodie itu sebelum merasakan tangan naren meraih tudung kepala hoodie itu dan menutup kepala sea dengan tudung kepala itu.

Sea nampak sangat lucu karena warna kulitnya sangat cocok dengan warna hoodie naren yang membuat naren gemas.

Setelah memakaikan sea tudung kepala, naren berbalik dan berjalan ke arah motornya, sea hanya menunggu di sana karena ramainya murid lain yang terburu buru pulang sebelum kehujanan.

Sea menatap kedua teman nya dengan tatapan bangga dan mengejek.

"Tch, kalian kapan?"

"Mulai tantrum nya."
"Kaya gini di gigit boleh ngga sih?"
"Jangan, itu mah dia nya yang gigit."

Sea mendengus dan memamerkan hoodie yang di kenakan nya.

"Nih, udah anget, wangi, lembut, di kasih ke gua lagi."

"Sei jangan gitu pls, takut sumpah."
"El, biyya takut.."
"El juga takut.."

Begitulah percakapan abnormal mereka sampai naren sampai dan sea naik ke motornya.

"Dadah, besok mtk btw." Seru sea saat motor mulai melaju meninggalkan nathael dan biyya.

"Eh ha'ah lah."
"Pengen kerasukan jerome."
"Aku pun nak."

Karena terbawa suasana, sea tak sadar memeluk naren yang membawa motor dengan kecepatan sedang. Dia terlalu senang karena mood nya memang sedang baik.

Sedangkan sang empunya tidak bisa menahan senyum nya saat merasakan tangan sang gadis memeluknya.

To be continue..
725 words.

SCERENTY LOVE.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang