12.

15 21 0
                                    

Setelah pembicaraan saling menuduh itu--akhirnya sea berniat untuk memanipulasi kenyataan nya, bukan. Lebih tepatnya itu kenyataan, namun menambah sedikit taburan kebohongan di atasnya. Dan menambah keadaan menjadi lebih panas.

"Bu, ibu lihat kan kalo saya dianiaya tadi? Saya di ejek dan ditindas bu, apa kurang?" Jelas sea datar, namun di mata zeira, sea terlihat seperti tersenyum puas kepadanya.

"Nggak bu! Salah! Saya dipukul sama dia. nih, bibir saya lecet!" Ucap zeira seraya menunjuk sudut bibirnya yang sobek.

"Lihat, bu? Dia itu manipulatif, padahal sudah jelas saya korban disini." Sea terus mencoba meyakinkan guru BK tersebut.

"BU! NG-"
"UDAH! sekarang kamu, zeira. Kamu di beri hukuman dan di skors selama seminggu mulai besok. Sekarang kamu pungut sampah di sampai bersih."

Alasan kenapa guru BK itu mempercayai sea karena, pertama. Zeira lebih sering masuk BK. Dan kedua, dia melihat sendiri bahwa sea di tindas di kamar mandi.

Sea mendengus kecil, tak terasa perdebatan itu menyita waktu sea, kini adalah jam istirahat, namun bukan nya membeli makanan atau minuman, sea malah berada di UKS.

Goresan di tubuhnya tidak begitu parah, hanya saja ada beberapa bagian yang memar. Namun, itu bukan lah ulah zeira, melainkan ulah sea sendiri. Beberapa luka lain memang bukan kesalahan sea, itu adalah luka yang dibuat zeira. Sea menyerang tanpa menggunakan kuda-kuda dan membuat tendangan atau pukulan nya tidak maksimal, selain itu kakinya terkilir karena terakhir kali berlatih taekwondo saat dia berusia 10 tahun.

Sea meringis pelan saat memijat kakinya sendiri, dia menoleh ke arah pintu uks saat mendengar pintu tersebut terbuka.

"Sei? Are you okay?" Biyya menghampiri sea dengan raut wajah khawatir. Penampilan sea--sangat berantakan. Rambutnya yang berantakan karena di jambak, juga beberapa luka di wajah dan tangan nya.

"Gapapa, tumben ga bareng sama el" Sea tersenyum kecil untuk meredakan kekhawatiran biyya.

"El masih ada pelajaran, dia kan kelas unggulan." Ucap biyya, memutar mata malas. Sejujurnya biyya sulit menerima bahwa mereka bertiga terpisah. Biyya dan sea berada di kelas X IPA 2 sedangkan nathael berada di kelas X IPA 1.

Kelas yang bernomor satu, tentunya menjadi kebanggaan, berisi anak-anak yang sangat disiplin, pintar dan rajin. Namun menurut sea dan biyya sendiri, natha lebih santai walaupun masuk ke kelas unggulan. Kelas unggulan kerap melakukan kegiatan ekstrakurikuler yang membuat para anak yang kelas bernomor satu pulang lebih lambat daripada kelas lain. Membuat kedua insan itu harus mendengar keluhan dari natha setiap harinya.

࣪ 𓏲

"Yakin ngga papa?" Tanya biyya sekali lagi.
"Iya, gapapa kok."
"Ng.. Kalo gitu gue tinggal dulu, ya. Kalo ada apa-apa call aja." Ucap biyya lalu pergi. Biyya membantu persiapan lomba untuk menyambut bulan agustus. Jadi, bisa di pastikan jika akan jam kosong sampai pulang.

Belum lama biyya pergi, pintu UKS kini terbuka kembali. Menampilkan arsen yang terengah-engah seperti habis lari maraton.

"Katanya..hahh..lu buat ulah lagi, ya?" Tanya arsen penuh selidik.
"Dia yang mulai"
"Emang dia bilang apa?"
"Pokoknya tentang bunda sama ayah."

"....."

"...."

Hening sejenak, arsen menghela nafas panjang lalu duduk di samping sea.

"Sabar, ngga boleh langsung gitu." Ucapnya seraya mengacak-acak rambut sea yang sudah di tata rapi oleh biyya.
"Ih, jangan di berantakin." Kesal sea sambil menahan tangan arsen.

"Lagian..." Sea menggantungkan kalimatnya.
"Hmm?" Arsen mendadak menjadi devano aldebaran 😭😭

"Bukan nya..abang juga gitu?" Sea memastikan kata katanya, mencoba tidak terdengar menuduh.
"Huh?" Bingung arsen.
"Pas aku sakit, di rawat di rumah sakit. abang pulang nya lama banget karena habis ngehajar alrendra, kan?"
"....ya."

࣪ 𓏲

Kini sea sedang bersantai-santai di UKS sendirian. Memikirkan beberapa pernyataan arsen tadi.

"Kenapa abang ngelakuin itu?"
"Yang boleh nyakitin lu, cuma gua."

"Btw itu udah gapapa? Mau di obatin lagi?"
"Gapapa, udah di pijet. Katanya disuruh tunggu bentar terus di pasang perban." Ucap sea sembari menggerak-gerak kan tangan kiri dan kakinya yang terkilir.

࣪ 𓏲

Saat asik berasumsi sendiri, sea menangkap surai yang dikenalnya. Surai hitam yang membelakangi UKS. Dapat dilihat dengan jelas di jendela UKS yang sedikit terbuka.

"..ren?"
"Naren.."

To be continue....
655 words.

SCERENTY LOVE.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang