17.

1 1 0
                                    

Di perjalanan, sea merasakan gerimis mulai berubah menjadi hujan. Rambutnya tak basah karena memakai hoodie naren. Dia hanya menunduk dan menebak dia berada di mana dan memperkirakan kapan dia akan sampai di rumah.

Sesampainya di gerbang rumah sea, sea turun dan berteduh di depan gerbang rumah yang kebetulan ada tempat berteduh.

"Hoodienya pakai aja, maaf ngga bisa mampir. Duluan, ya." Ucap naren sedikit keras karena suara hujan yang sama kerasnya.

"Makasih... hati-hati di jalan, jangan ngebut." Sea tersenyum dan menatap naren yang kini kehujanan.

Sea masuk dan menutup gerbang, lalu naren baru pergi setelah sea masuk ke perkarangan rumah.

Dia berlari kecil sampai di rumahnya, dia mengetuk pintu sebelum di buka oleh arsen yang sudah pulang duluan, lagi-lagi karena naren yang meminta pada arsen untuk mengantar sea pulang.

"Widih hoodie siapa tuh, kaya kenal." Tanya arsen dengan santai menyandarkan tubuhnya ke pintu, dan melihat sang adik yang langsung masuk ke rumah, karena melihat wajah arsen bagi sea sudah sangat menyebalkan, di tambah lagi dengan nada bicara arsen yang seakan minta di genjreng.

Arsen menutup pintunya dan duduk kembali di sofa ruang tengah untuk mengganti channel tv nya yang tadinya iklan menjadi sepak bola.

"Ganti baju, abis itu makan. Bunda udah masakin masakan kesukaan mu." Katanya sedikit keras tanpa melihat ke arah sea.

Tak lama, sea keluar dari kamarnya dan duduk di meja makan.

"Bunda sama ayah kemana?" Tanya sea.
"Bunda masih cari bahan buat jahit baju pelanggan nya. Ayah masih ada pasien." Jawab arsen sambil memakan camilan dan menonton tv.

"Woy, itu cemilan ku!"
"Bagi dua aja anjir, palingan ga abis kalo di makan sendiri."
"Dih, sok tau."

"Netfl*x?"
"Gas, genre apa?" Ucap sea bersemangat dan membawa piring nya ke sofa, menantikan film apa yang akan di tonton.
"Komedi, kaya genre hidup lu."
"Lucuan hidupku padahal. Genre action aja, seru!"
"Yang gimana?" Tanya arsen kembali.
"Cina, biasanya banyak yang action." Ucap sea masih bersemangat.

"Kungfu panda?"
"Pengen gigit lama lama."
"Takut rabies."

Sea menikmati makan siang nya, sembari menonton tv bersama arsen

࣪ 𓏲

Di tengah situasi yang menegangkan, dimana pemeran utama pria sedang berlari dari kejaran para penjahat, arsen tiba tiba berbicara yang membuat sea terkejut, untung cemilan nya tidak jatuh, kalau jatuh pasti sea akan mengamuk kembali.

"Lu di anter naren pulang?"
"Iya lah, siapa lagi coba?"
"Kirain."

Dan mereka melanjutkan menonton, sampai hujan berhenti.

To be continue...
406 words.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 18 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

SCERENTY LOVE.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang