Naren sengaja menunggu sea, dia menunggu di gerbang sekolah, karena sea ada kelas tambahan, menjadikan dia pulang agak sore, tentunya naren sudah izin pada arsen untuk mengantar sea.
Sea keluar dari bangunan itu, bersama dengan teman teman nya. Namun saat teman teman nya melihat naren yang bak pangeran sekolah, mereka langsung histeris dan mengguncang pundak sea, berbeda dengan sea. Dia hanya berwajah datar melihat naren yang berdiri sambil memainkan ponselnya di depan gerbang.
"Cieee arsea di jemput pangeran" Goda teman teman nya.
Sea hanya menatap naren yang belum menyadari keberadaan sea. Postur tubuh naren yang tinggi dan tegap, sangat di idam-idamkan para laki laki maupun perempuan.
"Kak." Panggil sea pelan, sedikit mendongak karena perbedaan tinggi.
Naren langsung menoleh dan melihat sang gadis di sebelahnya dengan raut wajah yang masih datar."Nunggu aku?" Tanya sea.
"Iya, mau mampir dulu?" Tawar naren.
"Ngga deh" Saut sea pelan, menatap iris mata naren yang hangat, bahkan ketika marah pun, sea tak bisa menahan nya lama lama jika menatap mata teduh sang pria."Masih marah?" Tanya naren di tengah tengah lamunan sea. Mereka berhenti di lampu merah, dan menunggu lampu merah menjadi hijau.
"Emangnya aku marah kenapa?" Sea mengelak dengan sengaja, tidak mau di ejek oleh naren karena sea yang cemburu berat."Kamu ngga suka aku deket sama veyra kan?" Naren bertanya dengan pelan pada sang gadis yang kini sedang cemberut di balik helm full face nya.
"Veyra siapa, ngga kenal." Sea mulai overthingking, kenapa naren memanggil aveyra sebagai veyra? Padahal kebanyakan orang memanggil nya avey. 'Panggilan khusus? Ck' batin sea."Aveyra, avey. Kenal kan?" Kini naren melirik ke arah kaca spion yang memperlihatkan sea di belakangnya, meski tertutup oleh helm full face nya, dapat di lihat samar bila sea mulai frustasi dengan kekesalan nya sendiri.
"Kenal, kenapa?" Tanya sea kembali seakan tidak ingat percakapan awal mereka.
"Kamu ngga suka aku deket sama dia?"
"Kan hak kamu?"
"Iya, tapi aku mau kamu bawel sama aku, jangan marah diem- dieman gini.." Lirih naren dengan suara khasnya."Kenapa? Aku kalau bawel cerewet tuh?" Sea mulai bingung, karena jika di rumah, sea selalu cerewet dan itu membuat arsen kesal, tapi kenapa naren justru menginginkan sea cerewet?
"Kalau kamu cerewet, se enggak nya kamu masih perhatiin aku, kalo diem dieman gini, ngerasa sepi aja." Balas naren singkat, bersamaan dengan lampu hijau yang menyala."Pegangan, nanti terbang." Sambungnya kembali.
"Hahaha apasih, aku ngga seringan itu kali." Kini akhirnya sea mengeluarkan tawanya, dan dengan tangan nya yang memeluk naren.Sang pria merasakan kehangatan itu, dan samar samar dia tersenyum dan menghela nafas lega.
𝐓𝐨 𝐛𝐞 𝐜𝐨𝐧𝐭𝐢𝐧𝐮𝐞...
428 words.
KAMU SEDANG MEMBACA
SCERENTY LOVE.
RomanceSea, Arsea vareska. Siswi yang baru saja duduk di bangku Sekolah Menengah Keatas ini harus menerima fakta bahwa dia di jodohkan oleh seseorang, di tambah lagi orang tuanya sudah mengetahui bahwa anak gadisnya sedang berpacaran. Awalnya gadis itu sen...