9

154 18 1
                                    

disepanjang perjalanan tata masih terus menangis, tangannya masih terus gemetar hebat mengingat peristiwa tadi.

detektif sesekali menoleh kearah tata untuk memastikan.

"detektif, salah salah, kita harus ke jeonggu bukan pulang, detektif.. putar arah.."

"jeonggu akan baik baik saja ta.. untuk sekarang kamu harus berada dirumah dan menunggu hasil visumnya keluar" jelas detektif seunhwa

"tidak! Tidak mau! ingin bersama jeonggu, jeonggu harus dihangatkan, dokter! Dokter!" Tata berlari kearah dokter Shasha yang keluar dari penampungan

"dokter, jeonggu! dokter Shasha bantu jeonggu, tolong, tolongg" dia menyatukan tangannya dan menggosoknya seperti meminta permohonan

"hei hei ada apa? Tenangkan dirimu ta.."

Tata dibawa masuk oleh mantri, dia dibius Karna memberontak hebat, detektif seunhwa menceritakan apa yang terjadi kepada dokter shasha.

..

Gebrakan meja berhasil membuat para polisi itu tertunduk

"SIAPA ORANG YANG BERANI MELEPASKAN SENAPAN ITU?"

Semua yang disana tidak ada yang berani membuka suara, hal itu tentu membuat amarah inspektur semakin melonjak.

"kalian tahu apa yang akan terjadi jika berita ini sampai kepada warga?"

"citra polisi akan semakin hancur di negara ini!"

"kepolisian yoonseol menembak salah satu napi atau kepolisian yoonseol melakukan penembakan pada orang disabilitas, kalian puas jika berita itu tersebar?"

Detektif seunhwa hanya bisa terdiam namun terus menatap geram pada seluruh polisi disana.

"Kamu, kemari" panggil detektif pada salah satu polisi disana

"tunjukkan telapak tanganmu" polisi itu tampak gugup

"tunjukkan telapak tanganmu cepat" ucapnya dengan nada memerintah yang tegas

Dia melihat ada jiplakan yang membentuk gagang dari pistol, serta ujung telunjuknya yang memerah Karna tekanan pelatuk pistol itu.

"dia pelakunya" polisi itu gemetar

"saya terpaksa pak, seseorang berteriak ada penyusup jadi saya refleks menembaknya" ucapnya dengan nada yang gemetar

..

Dokter menghela nafas melihat dimana letak peluru itu bersarang.

Dia mengingat kata detektif seunhwa untuk dilakukan operasi apapun konsekuensinya, peluru itu bersarang di dada jeonggu hanya berjarak 0,7 cm dari jantungnya.

"Kita lakukan operasi sekarang"

Dokter mulai memakai apdnya ditemani dengan beberapa suster, dia mulai merobek kulit dada jeonggu

..

Di sisi lain ada orang yang menyeringai dari Balik telfon Karna mendengar kabar hari ini.

..

Tata membuka matanya dan melihat seorang laki laki duduk di sofa samping ranjangnya.

matanya berusaha memfokuskan untuk mengetahui siapa yang menunggunya semalaman.

"Jeonggu?"

"ta? sudah sadar?" Senyum kecilnya memudar saat menyadari siapa dia sebenarnya

"detektif kenapa disini?"

"ah aku berkunjung kemarin tapi tidak sengaja ketiduran, sudah izin dengan dokter Shasha kok" ucapnya dengan sedikit terbata bata

Setelah perbincangan kecil dari detektif dengan tata, detektif keluar ruangan untuk menghampiri dokter Shasha.

YOUR EYES TELL EVERYTHING Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang