2

210 25 7
                                    

Hari ini jeonggu libur, dia sedang menghangatkan makanan untuk makan siang mereka nanti.

"Hyung, jangan main terlalu jauh" tata tetap pada posisinya, yaitu bermain tanah.

..

Tata menoleh saat merasa ada yang memperhatikannya.

"maaf, aku kira kau wanita" tata merasa tidak perduli, dia masih terus bermain dengan tanah dan melihat lihat bunga bunga kecil.

..

jeonggu keluar saat mendengar suara teriakan lelaki.

"HYUNG!"

jeonggu berlari dan memegangi tata yang sudah duduk diatas orang itu dan mencekik lehernya.

"Hyung! Lepaskan!" orang orang mulai berkerumun, jeonggu meminta semuanya untuk menjauh dan tidak menyentuh tata, Karna tata akan semakin agresif jika dikerumuni banyak orang.

jeonggu berhasil menarik tata, dia melihat orang itu terkulai lemas dan tata yang terlihat sangat emosi.

Orang itu terbatuk sambil memegang lehernya.

"saya minta maaf atas apa yang dilakukan kakak saya barusan" ucap jeonggu kepada orang itu

"tidak apa, saya mengerti kondisinya" ucap orang itu sambil memijat lehernya

..

"Hyung, duduk" tata menuruti perintah jeonggu

"kau tahu menyerang orang itu tidak baik kan? kenapa dilakukan?" tanya jeonggu dengan nada tegas namun tidak membentak

tata mulai mencubit cubit pahanya sendiri dan bergerak gelisah.

"nakal, jahat"

"benar, perbuatan Hyung yang barusan itu jahat, nakal, tidak baik"

"orang tidak dikenal, wanita, jahat, jeonggu.. tata, takut.."

hati jeonggu melemah saat melihat air mata yang menetes dari pipi kakaknya, dia menghela nafas panjang lalu beranjak, tidak lama dia kembali membawa sepiring nasi serta lauknya dan ditaruh di depan tata.

"Cuci tanganmu sebelum makan" ucapnya lalu pergi ke kamarnya

paha tata sudah membiru akibat cubitannya sendiri, dia tidak bisa mengatakan apapun, dia menyesal, marah, takut, sedih, semuanya bercampur aduk di hatinya tapi dia tidak bisa mengutarakannya, dia hanya menatap makanan itu dengan mata yang memburam akibat genangan air yang menumpuk di pelupuknya.

FLASHBACK ON

"maaf, aku kira kau wanita" tata merasa tidak perduli, dia masih terus bermain dengan tanah tanah dan melihat lihat bunga kecil.

"hei, kau sungguh bukan wanita?" Tata menepis tangan yang berani menyentuh lengannya

orang itu menatap tata dari atas hingga bawah, terutama pada bagian dadanya, sampai pada orang itu nekat menyentuhnya, tentu traumanya kembali, tata nekat Karna dibantu rasa takut dan marah, dia tahu hal yang dia lakukan ini salah tapi dia tidak bisa mengendalikan tangannya sendiri.

dia mendengar teriakan jeonggu dia ingin meminta tolong pada jeonggu untuk melepaskan tangan ini darinya, saat berhasil dilepas, tata dapat melihat jeonggu yang membungkuk sopan padanya.

dan di saat saat dia dibawa masuk oleh jeonggu, dia melihat seringai menyeramkan dari orang itu, dan ternyata orang itu adalah tetangga baru mereka.

FLASHBACK OFF

jeonggu merebahkan dirinya di kasur dan menutup matanya dengan lengannya, dia tidak menyangka tata akan melakukan ini, nasib baik tidak dibawa ke rana hukum, bagaimana jika tata dibawa kerumah sakit jiwa, dia tidak bisa hidup tanpa kakaknya, begitu juga sebaliknya.

YOUR EYES TELL EVERYTHING Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang