detektif seunhwa tengah bersantai di rumahnya, ia menyeruput segelas teh hangat dan menonton tv, alisnya mengkerut saat melihat berita yang memampangkan wajah yang dia temui kemarin.
"Pemuda berinisial JG di duga juga merampok rumah korban berinisial JS"
"saya sama sekali tidak merasa bersalah" judul yang ditulis di berita itu
seunhwa menatap handphonenya yang berdering, dia mematikan tv lalu mengangkat telfonnya.
"selamat malam pak"
..
ditempat lain dokter Shasha juga menonton siaran itu, dirinya terkejut bukan main dengan isi berita itu, disana dinyatakan bahwa jeonggu lah yang berusaha merampok kediaman joonseo.
Walaupun tidak mengenal jeonggu dengan sangat, tapi dokter Shasha percaya kalau jeonggu anak baik.
Dia mematikan tv-nya Karna merasa kesal dengan isi berita itu.
..
"jeonggu? Jeonggu!"
Tubuh jeonggu mundur beberapa langkah saat disambar pelukan oleh tata.
"jeonggu menjemput tata?"
"jeonggu kenapa diam saja? belum makan? Kenapa?"
Alih alih menjawab jeonggu malah tersenyum dan mengusap Surai rambut sang kakak.
"Hyung.."
"berjanji padaku suatu hari nanti Hyung harus bisa menemukan seseorang untuk diajak tinggal bersama, temui seseorang yang dapat menerimamu apa adanya, temui seseorang yang mencintaimu lebih dari kau mencintainya"
"kenapa? jeonggu, ada apa?"
"jeonggu mengatakan kita akan terus bersama, jeonggu berbohong lagi..."
"adik kakak harus terus bersama, tata akan ikut kemanapun jeonggu pergi, jeonggu akan ikut kemanapun tata pergi"
jeonggu menggenggam erat tangan tata dan mengajak tata berjalan menyusuri gelapnya malam.
"Hyung lihat, kau sungguh jauh lebih indah jika dibandingkan dengan cahaya bulan"
"seperti bulan dan bintang, mereka beriringan, namun ada saatnya bintang itu beristirahat, mereka akan tetap satu apapun yang terjadi, mereka berkaitan satu sama lain, seperti kita Hyung"
"jeonggu bintang?" Tanya tata lirih, jeonggu menoleh kearah tata dan tersenyum
"aku jeon jeonggu, adik kecil dari jeon tata yang besar" tata tersenyum
"tata besar, jeonggu kecil, tata akan menggenggam jeonggu agar jeonggu tidak pergi"
Suster yang masuk ke ruangan tata tersenyum melihat tata yang tertidur tenang dengan senyuman kecil di bibirnya, dia menaiki selimut tata sampai ke dada.
..
Jeonggu sudah dipanggil 7× non stop untuk interogasi, dirinya kelelahan, dia belum sempat makan apapun dari kemarin.
"sudah kukatakan dia iblis! Berhenti menginterogasiku"
"Apa benar kau merampok rumah tuan joonseo?"
Jeonggu memukul meja hingga kepalannya terluka.
"LEBIH BAIK AKU MATI KELAPARAN DARIPADA MERAMPOK HARTANYA"
jeonggu kembali terduduk saat ditenangkan oleh petugas disana.
"Ini adalah beberapa bukti"
Detektif itu mengeluarkan sebuah jam tangan, dompet beserta uang tunai dengan kartu ATM milik joonseo.