Mereka lanjut berjalan kearah taman, sama seperti hati mereka hari ini, suasana taman sedang berbunga bunga, namun itu tidak bertahan lama sampai bahu jeonggu ditepuk oleh seunhwa.
wajah jeonggu terhempas saat mendapat pukulan dari seunhwa, tentu tata membalas dengan mendorong seunhwa, seunhwa menarik tangan tata menjauh dari jeonggu.
"hyung!" jeonggu menahan tangan tata.
menarik tata kembali padanya dan menendang perut seunhwa.
"jeonggu.. jeonggu.." tata panik saat melihat seunhwa yang mengeluarkan pisau.
jeonggu mengeratkan genggamannya tangannya pada tata lalu berlari entah kemana, mereka berlari sekuat tenaga, mereka berhenti saat mereka tersesat di ladang gandum.
"hyung.. pergi kearah sana" tata menggeleng yakin
"hyung-"
"tidak! tidak akan! aku akan terus bersamamu"
"sayang.. tolong sembunyi, aku akan mencari bantuan, jangan keluar dari tempat persembunyian apapun yang terjadi"
"aku mohon.." ucap jeonggu memohon
tata mundur sambil meneteskan air mata yang sudah turun dengan deras, dia berlari sekuat tenaga.
..
berbeda dengan jeonggu, dia sengaja membuat suara suara untuk mengalihkan pandangan seunhwa.
dia mengumpat saat menemukan jurang dihadapannya, dia berbalik badan dan menghela nafas.
"seunhwa"
"aku minta maaf, tapi tata ingin kembali bersamaku.. aku juga mencintainya"
"sadar, kau seorang detektif bermartabat, bukan seorang kriminal!"
seunhwa terus mendekat dengan pisau di tangannya.
..
tata masih terus berlari, kakinya sudah terasa sakit dan terluka karna beberapa kali sempat terjatuh, dia membuka jalan dari gandum itu, dirinya melihat pemandangan yang sangat sangat mengiris hati.
Pisau yang dipegang seunhwa sudah tertancap sempurna di perut jeonggu, jeonggu terus menahan tangan seunhwa di perutnya agar dia tidak bisa mencabut pisau itu dan melukai tata.
"seunhwa.. lepaskan jeonggu, aku mohon.. aku akan kembali padamu, aku janji.." ucapnya sambil berlutut dan berderai air mata
"tidak akan." ucap jeonggu dengan urat uratnya yang keluar di pelipis dan lehernya.
"lepaskan aku brengsek!" ucap seunhwa
"baiklah" jeonggu membalikkan badannya dan menendang seunhwa, tata lebih terkejut dengan seunhwa yang terjun bebas dari jurang itu.
jeonggu berbalik badan, memegang luka di perutnya dan tersenyum kepada tata. Dia terjatuh.
"jeonggu!"
"tidak.. jangan.." ucap tata sambil menahan dan menggenggam tangan jeonggu dengan sekuat tenaga
"TOLONG!!"
"TOLONG JEONGGU!!"
"TOLONG SELAMATKAN JEONGGUKUU!" teriaknya dengan miris
jeonggu membuka mata perlahan, dia melihat kearah siku tata yang mengeluarkan darah akibat tergesek oleh bebatuan dan tanah.
"hyung.. sayangku.."
"lepaskan aku, kamu terluka"
"bisakah kamu memikirkan dirimu sendiri jeonggu? bisakah kamu tidak memperdulikanku untuk sekarang saja jeonggu.. aku mohon" tata sudah menangis dengan histeris
