1

590 30 4
                                    

sengaja aku samarin nama dua duanya Karna ga tega kalo pakai nama aslii :(

..

"Hyung ingat harus sikat gigi setelah makan, jangan main terlalu jauh saat aku tidak ada, jangan main main dengan kompor, mengerti?"

"mengerti! jeonggu, jeonggu pergi bekerja?"

"iya"

"hati hati, jeonggu, hati hati" ucapnya terbata bata, jeonggu tersenyum dan mengangguk lalu keluar dari rumahnya

mereka telah hidup sederhana selama orang tua mereka sudah tidak ada, mereka sama sama trauma akan masa kecil mereka, namun jeonggu masih bisa mengatasinya, berbeda dengan tata, kakaknya.

jeonggu berjalan melangkahkan kakinya ke dalam cafe tempat dimana dia bekerja, dia benar benar masuk kedalam kriteria karyawan teladan, datang tepat waktu dan pulang tidak mampir kemana mana.

jika ditanya, ini semua ia lakukan tentu demi sang kakak, Karna hanya dialah yang jeonggu punya.

Memasuki jam pulang, cafe sudah bersiap siap untuk tutup.

"jeonggu"

"ya pak?"

"ini untukmu" jeonggu menatap roti pemberian sang atasan

Dia mengambil bingkisan itu dan membungkuk sopan "terimakasih banyak pak, terimakasih"

sang atasan tersenyum senang melihat attitude karyawan satunya ini.

Jeonggu membereskan dapur saat sang atasan pergi, namun Karna dirinya yang belum makan apa apa sejak pagi tadi tentu tangannya menjadi gemetar dan lemas.

dia meringis saat dengan ceroboh dia menumpahkan air panas ke telapak tangannya, terlihat luka melepuh yang langsung membentuk, seakan tidak perduli jeonggu tetap membereskan kekacauan yang dia buat lalu segera menuju pulang.

"aku pulang"

"jeonggu! jeonggu!" Tata langsung berlari kearah pintu dimana jeonggu berdiri, dia melompat lompat senang saat melihat keberadaan jeonggu

"Hyung, aku bawakan roti untukmu"

tata menggenggam tangan jeonggu dan memasang wajah sedih.

"terluka, jeonggu terluka"

jeonggu melepaskan genggaman sang kakak di tangannya lalu berlenggang masuk dan duduk di lantai "tak apa Hyung, akan aku obati nanti, Hyung sudah makan?"

tata menghampiri jeonggu dan ikut duduk bersamanya.

"sakit, perih, luka, jeonggu, jeonggu"

"aku sungguh tidak apa, sungguh"

tata kembali berdiri dan pergi dari tempatnya, jeonggu menatapnya sekilas lalu kembali menatap luka di telapak tangannya.

"bagaimana aku bisa bekerja besok kalau seperti ini"

"kau sungguh ceroboh jeonggu" kesalnya untuk diri sendiri

dia menatap plester yang tiba tiba terarah ke telapaknya.

"jika tata luka jeonggu melakukan ini, luka sembuh, tidak sakit, jeonggu tidak boleh terluka" jeonggu hanya tersenyum melihat sang kakak yang terlihat sangat serius memasangkan plester ke luka jeonggu

"terimakasih, Hyung"

jeonggu merapikan rambut tata yang terlihat kusut

"Hyung sudah mandi?"

"mandi, belum, mandi, tidak ada jeonggu, takut jatuh"

"yasudah, ingin mandi atau makan dulu?"

"makan, tata sudah makan, jeonggu makan? sudah?" 

YOUR EYES TELL EVERYTHING Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang