"Hyung, aku berangkat ya, ingat pesanku tadi?" Tata mengangguk semangat
"tidak dekat dengan kompor, main jauh jauh, tidak boleh. Harus baik, makan jika lapar, menunggu jeonggu pulang" jeonggu tersenyum
"kau benar benar semakin pintar Hyung, aku bangga padamu"
Mendengar itu tata bertepuk tangan kegirangan, dia terus melambaikan tangan pada jeonggu yang pergi menjauh.
"halo, tata" tata terbelalak melihat siapa yang menyapanya
"ada apa? kau takut padaku?"
"memang seharusnya seperti itu sih, kau harus mengikuti semua perkataanku ya"
"pergi sana, jahat, nakal, menyentuh orang sembarangan tidak boleh" ucap tata kesal
"aku hanya penasaran, serius, aku penasaran bagaimana bisa secantik ini, aku sampai meragukan gendermu"
"hei, boleh aku masuk?"
..
"jeonggu, Americano 2 extra ice ya!"
"BAIK!"
jeonggu tidak membutuhkan waktu lama untuk membuatnya, apa ini.. kenapa tiba tiba jantungnya berdegup kencang, sangking kencangnya tangan jeonggu ikut gemetar, gelisah yang entah datang darimana membuat jeonggu hilang fokus. Tiba tiba dia ingin cepat pulang.
..
"hei cacat, jangan melawan kalau tidak ingin sakit"
"ampun, sakit, tolong, ampun, tata ampun.."
"benar benar cantik saat dilihat sedekat ini"
Tata bergerak gelisah saat joonseo mengusap rambutnya. Tata refleks mendorong joonseo yang dengan kurang ajar menciumnya, joonseo tentu tidak terima dia balik mendorong tata hingga dahi tata terpentuk ujung meja.
"ternyata memang benar laki laki, tenagamu membuktikan semuanya"
"tapi tetap tidak mengurangi cantikmu, tata"
Joonseo mendekat dan berjongkok lalu mengusap pipi tata
"jangan beritahu siapa siapa tentang hal ini ya, cukup kita yang tahu" ucapnya dengan senyuman miring lalu berlenggang pergi meninggalkan tata yang mulai dikuasai tantrum
Tata mulai memukul mukul kepalanya sendiri sambil terus berteriak. Beberapa menit dia melakukan itu, dia mencoba untuk mengendalikan dirinya Karna dia tahu, jeonggu tidak akan senang melihat kekacauan ini.
"jeonggu adik.. tata hyung, harus besar, harus kuat"
..
"Hyung, aku pulang"
"Hyung? ada apa?" Jeonggu mendekat kearah tata yang membelakanginya
Ini tidak biasanya terjadi, biasanya tata langsung berlari kearahnya lalu setelah itu kepulangannya disambut dengan senyuman kotak indah milik tata.
"Hyung astaga, apa yang terjadi?"
"kenapa bisa seperti ini, sini biar ku lihat" jeonggu menarik dagu tata yang masih menunduk, dia seperti kelelahan, jeonggu memandangi luka di keningnya.
"jatuh.." lirih tata
Jeonggu berdecak khawatir dan langsung menyiapkan es batu yang dibalutkan kain, dia mengompres luka yang sedikit membengkak di kening tata.
"kau harus lebih berhati hati Hyung, area kepalamu sangat rawan, sedang apa memangnya sampai bisa terjatuh?"
"jatuh, tata jatuh, jatuh, tata jatuh!!"
