P E N U M B R A
Siluet matahari tengah hari membuatku kehilangan keseimbangan antara bersikap tenang dengan bersikap ingin memberontak saja seperti kesetanan. Sudah berapa kali aku menyakiti diriku dengan bersin berulang kali hanya karena paparan sinar penguasa hari di sana yang sangat menyorot ke arahku, bukan ke arahnya.
Aku tahu ini bukan waktunya aku sekolah, aku sudah lulus dengan predikat mahasiswa terbaik. Tapi, bisa-bisanya aku 'dihukum' di bawah siang hari yang menyengat dengannya. Padahal setahu aku, dia yang salah, tapi mengapa aku juga yang harus mengorbankan diriku yang cantik ini hanya untuk manut pada perintah atasan--bahwa aku mesti dihukum dengan si dia yang paling menyebalkan sejagat dunia.
"Pak, sampai kapan saya harus berdiri di sini bersama bapak?"
Aku sudah tidak kuat dengan kedua tanganku yang terangkat, sembari menghadap sang surya seolah sedang memohon ampun pada Tuhan akan sampah memuakan yang mengotori bumi--bukan aku, tapi dia.
Kulihat pria yang tengah melakukan hal yang sama denganku, beralih menatapku sinis. Jas tuxedo berwarna biru dongkernya sudah terlepas, diletakkannya di atas pundaknya, membiarkan kemeja putihnya menjadi yang terakhir. Bahkan dasi berwarna hitamnya sudah dia longgarkan, seolah menunjukkan bahwa dia si paling menderita.
KAMU SEDANG MEMBACA
Penumbra || Min Yoongi Fanfiction
FanfictionKalau menurut Yoongi, daripada memilih menjadi bayangan kabur alias penumbra di sebuah gerhana, lebih baik dia menjadi umbra yang jelas terlihat. Tapi, itu hanya awalnya, karena pada akhirnya penumbra memang pilihan terbaik. Kalau menurut Youra, dia...