10 [SUSPECT]

165 15 5
                                    

HAPPY READING

Kepungan asap bertebaran di udara, bising nya suara balapan mobil menggema di arena latihan milik The Meox. Monster G menatap kosong pada arena, dirinya kini dibuat bingung dengan situasi yang saat ini terjadi.

Abraxas menjadi club yang ia curigai menjadi dalang di tragedi arena cocktail, namun sebuah berita yang menyatakan kematian ibu dari ketua club itu, kini membuat nya berpikir panjang.

Monster G beranjak dari duduk nya, ia berjalan meninggalkan arena dan pergi menuju suatu ruangan yang menjadi tempat hiburan nya.

Langkah demi langkah nya terdengar menggema, saat ia melintasi koridor gelap dengan begitu banyak ruangan berjeruji di setiap sisi koridor.

"Tuan, apa yang ingin anda lakukan? Apakah mereka ada hubungan nya dengan penyerangan itu?" tanya Mordok, selaku satu-satu nya orang yang bisa masuk ke dalam koridor selain Monster G.

"Entahlah, berikan aku cambuk nya. Akan ku layangkan cambukan jika mereka memilih diam saat aku bertanya!" titah nya.

..............

Sebuah ruangan rahasia, tempat Monster G mengurung beberapa orang yang menjadi saksi berkembang nya The Meox.

Aroma amis yang menyengat, setiap sudut yang di hias sarang laba-laba, dan beberapa ruangan sempit yang hanya di beri ventilasi kecil seukuran wajah manusia.

Ruangan yang tentu tidak pantas untuk dihuni oleh manusia, namun Monster G memilih untuk tidak menganggap mereka manusia.

"Selamat pagi, para tawanan ku!" sapa Monster G dengan suara yang menggema, serentak seluruh tawanan memukul pintu dengan kasar, mereka menendang, meludah dan berteriak meronta.

Mordok tetap dengan sikap tegak dan tenang nya, sedangkan Monster G menyeringai dengan puas, suara ronta mereka seakan hiburan bagi dirinya.

"Aku ingin melayangkan beberapa pertanyaan, jika kalian tak menjawab, maka cambukan yang akan bertindak!" kecam nya.

Tiba-tiba seseorang tertawa kencang, lalu tak lama kemudian, mereka semua ikut tertawa, "Kau akan berakhir Gabriel, KAU AKAN BERAKHIR!!!" ucap salah satu dari mereka dengan lantang nya.

"DIAM KALIAN!" Monster G sangat tak suka dengan kata berakhir, dirinya tidak boleh berakhir, dan tidak akan pernah.

"Aventador tidak punah, AVENTADOR AKAN KEMBALIIII!!!" teriak nya lagi semakin lantang, mereka semua semakin memukul pintu dengan kerasnya menggunakan batu, terus berteriak layak nya merasa bebas dengan tawa puas.

"Mordok, kenapa suntikan penenang tidak berfungsi lagi?" kesal Monster G saat menoleh pada Mordok.

Mordok segera menyuruh Monster G untuk segera keluar dari tempat itu, "Tuan, saat ini bukan waktu yang tepat, kurasa sesuatu membuat mereka begitu sangat agresif. Membuka segel saat ini sama dengan membebaskan mereka!" peringat Mordok sambil menarik Monster G untuk segera keluar.

"SIAL!"

***

"Emang goblok si Kenzo, lama-lama gue lindes juga tu anak!" Lucas yang tak hentinya merasa kesal dengan perlakuan Kenzo.

Sedang Xavian malah sibuk mendata para pengunjung dan Bian mendata anggaran, "Udaah, dia juga kesel kali, karena kita telat," sahut Xavian masih terus mengetik, kesabaran dan ketenangan Xavian sudah di akui oleh banyak orang.

"Ya lo jangan baik baik banget dah, orang resek kaya dia tuh enak nya di lindes!" omel nya lagi sembari membuka tas nya. Ia merogoh nya dengan raut kesal lalu mengambil beberapa snack beserta susu coklat.

XAVIOR : Fight And Revenge [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang