24 [MASQUERADE PARTY 2]

133 18 3
                                    

HAPPY READING

Yang bisa Kirei lakukan hanyalah diam memandangi berbagai pasangan yang sedang berdansa di depan sana. Ia juga tak berhenti menutupi bagian dada nya dengan rambut, membuat beberapa tamu memandang nya dengan tatapan mengejek.

Musik dansa semakin menenggelamkan, mereka yang berdansa jadi semakin hanyut dalam gerakan bersama sang pasangan.

Kirei mulai membayangkan dirinya juga sedang berdansa di depan sana, bersama dengan Xavian.

Kirei tiba-tiba terkekeh seraya menunduk, "Plis lah, halu nya jangan sekarang dong!" Kirei menggeleng cepat, sangat tak habis pikir dengan dirinya sendiri.

Seorang pria kini berjalan mendekati Kirei, dengan setangkai bunga mawar di tangan nya, ia menyapa Kirei seraya sedikit merunduk.

"Maukah nona berdansa bersama ku!"

Kirei tersentak saat mengangkat pandangan nya, baru kali ini ada pria yang memanggil nya nona dan untuk pertama kali nya juga seorang pria mengajak nya berdansa.

Sebagai gadis yang sudah sangat sepuh dalam hal kesendirian, tentu hal itu membuat nya senang sekaligus malu.

"M-maaf, saya gak bisa dansa!" jawaban nya tak singkron dengan otak nya, padahal Kirei sangat ingin menerima ajakan nya, namun ia tak cukup percaya diri untuk hal seperti itu.

Dari caranya berbicara, bisa di pastikan pria itu berasal dari keluarga konglomerat.

Pria itu tersenyum, "Tak apa, aku bisa menuntun mu!" Pria itu tetap kekeh mengajak Kirei.

Kirei menunduk dengan jantung yang berdegup kencang, menyembunyikan wajah nya yang mulai memerah akibat salah tingkah. Ia pun menerimanya, pria itu mulai mengajaknya ke tengah-tengah.

Pria itu mulai memegang bagian pinggang Kirei dan menuntunnya pada gerakan-gerakan dansa yang indah.

Kirei tak tau lagi harus mengatakan apa, meski senang, ia tetap tak mampu menatap mata pria itu, alhasil ia berdansa dengan terus menunduk.

Namun beberapa menit mereka berdansa, Kirei mulai memberanikan diri untuk bertanya. Ia mendongak menatap pria itu, ia pikir pandangan pria itu akan mengarah padanya, tapi tidak.

Pria itu sedari tadi menatap sepasang sejoli di seberang sana yang tengah berdansa dengan penuh keromantisan.

"Kamu lihat apa?" tanya Kirei penasaran.

Sejenak pria itu tak tak menjawab, lalu, "Diamlah, kau hanya perlu berdansa saja. Yang terpenting dia harus melihat jika aku juga sudah memiliki pasangan!" lontar nya tanpa memikirkan perasaan Kirei.

Kirei tiba-tiba merasa sakit hati, bisa-bisanya pria itu menggunakan dirinya sebagai bahan nya untuk menipu. Segampang itu kah dirinya?

Kirei langsung berhenti seraya mundur dengan raut kecewa.

"Hei ... dia belum melihatku, tunggu lah sebentar lagi!" desak nya sambil menarik tangan Kirei.

"Cowok gila!" Kirei menghempas pegangan pria itu kemudian berbalik dengan cepat.

Pria itu menatap punggung Kirei dengan penuh amarah, "Hei jalang!" teriak si pria, membuat seluruh tamu terkejut, bahkan dansa sampai terhenti akibat kehebohan yang pria itu lakukan.

Kirei berhenti dengan mata berkaca-kaca, seluruh mata kini menatap nya.

Pria itu menunjuk Kirei dengan tangan yang memegang setangkai bunga mawar, "Lihat wanita kotor itu, dia ...," ucapan nya terpotong.

"Ada apa? Kau ingin mengumumkan jika kau tak mampu menggodanya?"

Gavior tiba-tiba datang dengan langsung merenggut setangkai bunga mawar dari tangan pria itu.

XAVIOR : Fight And Revenge [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang