END💜

239 19 15
                                    

Untuk Reader dan Silent Reader, cuma mau bilang terimakasih karena sudah sabar dalam membaca cerita saya yang banyak kekurangannya🙏


HAPPY READING


2 bulan berlalu setelah kejadian besar di arena Bluebird, dan sampai saat ini pun polisi sama sekali tak menemukan siapapun untuk mereka mintai keterangan atas kekacauan besar itu.

Para Xavior yang bersekolah di Claro High school harus terus menghadap kepada guru-guru bersangkutan untuk mengurus nilai-nilai mereka yang anjlok. Karena sebentar lagi mereka tak akan menjadi remaja SMA lagi.

"Shibal banget weh harus naik turun tangga terus!" Kesal Lucas yang kini menghabiskan minuman ke sepuluh nya.

"Shibal apaan?" Tanya Bian yang kini berjongkok di tangga seraya mengipasi dirinya.

"Katak joget!" Jawab Lucas dengan random, membuat Bian reflek menjambak rambutnya.

Mereka berdua sedang menunggu Gavior yang berada di dalam ruangan kepala sekolah.

"Eh bro, kasus nya Lia terlupakan gak sih?" Tanya Lucas tiba-tiba mengingat salah satu fitnah dakjal yang pernah ditujukan pada Xavian.

Bian menengok ke arah Lucas dengan tampang menahan tawa, "Udah Vior urus, dan lo harus tau Vior ngelakuin apaan," ucap Bian membuat Lucas begitu penasaran.

"Apaan?" Tanya nya antusias.

Sebelum menjawab, Bian tertawa terlebih dahulu, "Di nikahin jir sama temen kakek nya, mana tu cewek mau-mau aja lagi," jawab Bian di selingi tawa.

Raut antusias Lucas mendadak berubah datar, "Jadi tu cewek beneran hamil?" Tanya Lucas.

Bian mengangguk, "Dia ngaku kalau dia ditinggal pacarnya pas tau dia hamil, trus si Kenzo tau rahasia dia. Jadinya si Kenzo ngambil kesempatan dan suruh dia fitnah Ian!" jelas Bian sebagai salah satu orang yang hadir dalam interogasi Lia.

Lucas terkekeh, "Ada-ada aja si bangsat, ya jelas juga sih kalau tu cewek setuju nikah sama temen kakek nya. Udah rich, orang jerman, mukanya juga gak tua tua banget," pendapat Lucas merasa jika Lia bukannya mendapat hukuman malah mendapat jackpot.

Sebuah buku tiba-tiba jatuh di depan mereka,"Sialan, bikin kaget aja lu!" Kesal mereka berdua seraya bergeser memberi sedikit ruang untuk Gavior duduk.

"Hadehh, rip otak gue!" Keluh nya dengan rambut acak-acakan.

"Susah ya?" Tanya Lucas.

"Gak ... Gampang banget kok!" Jawabnya dengan raut datar.

Membuat mereka berdua juga memasang wajah datar, dan jadilah mereka trio datar.

***

"Wuhuuuu" sorakan para Xavior yang kini sedang beradu kecepatan di jalanan yang selalu mereka kunjungi saat tengah malam.

Gavior keluar dari mobil, kini ia tak lagi bergaya layaknya Xavian, dan memperlihatkan bagaimana ia sangat suka berpakaian serba hitam dan tentunya ia sudah memperlihatkan salah satu bagian dari dirinya yang sangat mencolok.

"Anjayyy, mata lo terang banget bro!"

"Gue masih gak abis pikir sih, kok bisa mata mereka beda? Konspirasi kah?"

"Tapi rada ngeri-ngeri juga gak sih, pas tau ternyata dia Akara!"

"Bangsat, nggak usah lu ingetin, ntar aslinya keluar gimana?!"

XAVIOR : Fight And Revenge [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang