XAVIOR : Fight And Revenge [END]

31 [FRAUD]

HAPPY READING

Hujan mendadak turun dengan lebatnya, namun hal tersebut tak menggoyahkan gairah balap para peserta. Mereka menjadikan jalur yang kini licin sebagai tantangan pertandingan.

Seperti biasa, pada gedung tinggi seluruh petinggi kini menatap ke arah bawah. Menyaksikan para peserta dengan persiapan mereka masing-masing.

"Sialan, pembalap senior juga bakal ikut. Gimana kalau mereka curang!?" Gelisah beberapa club setelah melihat kehadiran Abraxas Club dan Alligators Club.

"Dih, pede banget lo, mereka ngapain curang coba? Mereka kan udah profesional!" Sahut salah satunya, sebagai orang yang sangat terinspirasi dengan Alligators club, ia harus beradu argumen dengan rekan nya.

"Tapi gue rasa club baru itu lebih menantang sih!" Beberapa dari mereka setuju setelah melihat club yang temannya tunjuk.

Xavior club sudah mulai terkenal tanpa para Xavior ketahui, aksi mereka yang terus menyapu jalan beradu kecepatan selalu menjadi sorotan publik.

Dan berita jika mereka adalah seorang pelajar semakin membuat geger di kalangan para pembalap liar. Hingga banyak dari mereka yang penasaran ingin beradu kecepatan dengan Xavior, namun ada juga yang merasa enggan untuk berhadapan dengan Xavior, mengingat jika ketuanya pernah terjerat kasus pembunuhan sadis.

Pertandingan akan segera dimulai, para pembalap dan penonton juga sudah mulai memisahkan diri.

"Welcome to the Race in arena!" Teriak host dengan lantang, semakin meningkat kan gairah balap mereka.

Sementara di suatu tempat yang terletak tidak begitu jauh dari arena, sekumpulan pekerja dengan helm proyek mulai melakukan aksi mereka.

Beberapa excavator mereka kerahkan untuk mereka gunakan menggali tanah sedalam mungkin, hingga menemukan apa yang mereka cari.

Di gedung para petinggi, seseorang bertubuh tinggi dan kekar kini berdiri di balakang para antek-antek nya. Mereka semua menunduk usai melihat wajah Bluebird untuk yang pertama kalinya.

Siapa lagi jika bukan Kostario, "Meski turnamen ini hanya sebuah pengalihan, namun tak menutup kemungkinan jika kekacauan akan kembali terjadi!" Ucap Kostario membuat mereka kembali menegang, mengingat kejadian yang menimpa arena cocktail, akan sangat sial jika kembali terjadi di arena ini.

"Tapi tuan, bukan kah pembuat kekacauan itu sudah berhasil dibunuh?" Monster G mengangkat suara dengan perasaan gelisah.

Kostario menyeringai, "Dia yang berhasil membunuh semua petinggi ku, dan kini hanya menyisakan 3 orang saja. Apa kau yakin orang sepertinya bisa mati semudah itu?" Kostario balik bertanya, membuat mereka kembali berpikir disertai kegelisahan.

"Perketat penjagaan di setiap pintu masuk, jangan izinkan mobil tanpa plat untuk masuk." Titah Kostario sebelum berbalik pergi meninggalkan ruangan itu.

Sepeninggal Kostario, para antek-antek nya kini saling berdesas desus, "Sial, bagaimana ini? Aku tidak ingin menyaksikan untuk kedua kalinya, hal mengerikan seperti arena cocktail dahulu!" Tutur mereka.

Monster G mencengkram kursi nya, rahangnya mengeras seraya menatap datar ke arah depan. Ia seakan merasakan ketakutan yang sama seperti beberapa tahun silam, saat Konstantino berhasil menemukan keberadaan mereka, dan menghancurkan segalanya hanya dalam beberapa menit saja.