19 [ALMOST MAD]

109 14 1
                                    

HAPPY READING

Bising nya geberan mobil membuat seorang gadis yang tengah tertidur kini terbangun dengan model rambut nya yang seperti singa.

Kirei menggeser kain yang bergelantung pada jendelanya, membuat sinar ilahi dengan cepat menyorot pupil nya, segera ia tutup kembali dengan kesal.

Pintu kamar kirei mendadak terbuka, memperlihatkan seorang gadis cantik yang kini lengkap dengan seragam sekolah nya.

"Morning!" sapa gadis putih itu dengan antusias, Kirei tak merespon, ia segera mengambil handuk dan berlalu begitu saja meninggalkan gadis itu.

"Shitt!" kesal nya dengan cemberut, "Cepetaaan, gue kasih 10 menit buat siap-siap, kalau gak kelar, gue tinggal!" peringat gadis itu sebelum menutup pintu Kirei dengan keras.

Violet, saudara Kirei yang menetap lama di singapura. Mereka berdua memiliki tingkat perbedaan yang sangat tinggi, Violet memilki visual yang menjadi impian banyak gadis.

Kulit putih, Tak begitu tinggi namun memiliki tubuh ramping, ia mewarnai rambutnya dengan warna blonde, terlihat kontras dengan kulit putih nya.

Sepuluh menit telah berlalu, Violet terus-terusan mengecek jam tangan nya dengan raut kesal.

"Aishh, ni anak ngapain aja sih?" batin nya.

Tak lama kemudian, Kirei keluar dari rumah, Violet segera membuka kaca mobil nya, "Woyy, cepetan, gue udah telat nih!" teriak Violet.

Kirei mempercepat jalan nya mendekati mobil Violet, "Yang suruh nunggu siapa sih?" celetuk Kirei membuat Violet semakin kesal.

"Dih, kalau bukan papa yang nyuruh, gak bakal gue tunggu!" sinis nya, lalu menyuruh Kirei untuk segera masuk ke dalam mobil.

Sebelum benar-benar meninggalkan rumah nya, netra Kirei mendapati ayah nya sedang mengacak-acak mesin mobil pelanggan nya. Dalam benak nya penuh tanya, mengapa tak ada satupun dari mereka yang menanyakan darimana saja dirinya seharian kemarin.

Kirei juga yakin jika pengejaran kemarin di siarkan secara langsung, apakah mereka juga tidak melihat siaran berita, atau mereka melihat namun merasa tak peduli?

Kirei menunduk dengan tangan yang memegang erat pada rok seragam nya, setidak peduli itu kah mereka setelah kedatangan putri tercintanya?

***

"Hahahaha, gue kebelelet pipis cok di detik-detik kemenangan, mana gak ada pohon lagi," ungkap Lucas membeberkan kelakuan nya.

Sementara Bian hanya terus terkekeh mendengar ocehan sahabat nya itu, hingga mereka dan seluruh penghuni kantin tersontak mendapati Xavian yang tiba-tiba muncul.

Bian segera berdiri, masih dengan raut penuh tanya, "Bro?" gumam Bian, dan tanpa berlama-lama, ia langsung memeluk teman nya itu.

Diikuti Lucas yang dengan segera melahap semua pentolan yang ada di depan nya, lalu melompati mereka berdua, "Broooo, gue kangen banget sumpaah!" heboh nya.

Disamping kebahagiaan mereka, ada tatapan para murid yang terlihat tidak seperti biasanya. Mereka seakan menatap tak suka dengan kehadiran Xavian.

"Woyy, berani juga lo balik kesini setelah ngejelekin nama sekolah!" celetuk salah satu siswa dengan kedua kaki nya di atas meja.

Senyum mereka bertiga pudar, digantikan tatapan tajam dari Bian, dan raut marah dari Lucas.

"Ngomong apa lo jir?" kesal Lucas yang ingin menghampiri siswa tadi, namun segera di cegat oleh Xavian.

XAVIOR : Fight And Revenge [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang