Aku duduk di depan api unggun, menikmati suasana malam di pegunungan dan juga indahnya langit malam yang bertabur bintang. Secangkir teh panas di tanganku bukan untuk kuminum tapi untuk menghangatkan tanganku. Kupandang bintang dan bulan yang bersinar terang. Tiba-tiba, salah satu bintang meluncur dengan cepat. Aku segera menutup mataku dan membuat permohonan. Aku harap permohonanku bisa terkabul. Aku membuka mata dan dia sudah ada duduk di sampingku. Setengah permohonanku terkabul. Dia melontarkan berbagai pertanyaan basa-basi. Tapi, bukan pertanyaan itu yang kuharapkan. Hingga, saat aku mengatakan akan kembali ke tenda perempuan, dia melontarkan pertanyaan itu. Tanpa pikir panjang, aku mengangguk setuju.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Hundred Words : LOVE
RomansaSepenggal momen cinta untuk dikenang yang dirangkum dalam seratus kata untuk setiap kejadiannya.