Swan menghela napas kasar. Informasi sebelumnya yang mengatakan hanya perlu mengirimkan berkas ke Instansi Fasilitasi Penganggaran dan Pengawasan bagian Melawa di-website nyatanya ditolak. Swan harus menghadap ke kantor lebih lanjut dan itu sedikit mengesalkan. Beruntung, kuliah Swan yang memiliki jadwal hari ini akan dilaksanakan sore hari, sehingga Swan bisa bergegas ke Instansi tersebut.
Mengandalkan bis, Swan tiba tepat yang ia perkirakan. Sebuah gedung kecil, berwarna krem kini berada di depan mata. Ternyata, terdapat di pusat kota. Tempat di mana gedung-gedung pemerintahan dan istana kerajaan berada.
Tidak ingin membuang waktu, Swan bergegas memasuki instansi tersebut. Hanya terdapat beberapa staf. Terlebih dahulu, ia ke bagian resepsionis--berada di depan untuk menemukan informasi mengenai penolakan berkas.
"Nona hanya perlu menunggu sebentar di sana. Saya perlu mengonfirmasi terlebih dahulu." Sambil menunjuk tempat duduk untuk menunggu. Swan mengangguk, mengikuti perintah itu dan menunggu.
Ternyata, tidak begitu lama. Gadis itu mendekat ke arah Swan. "Mari saya antar ke ruangan Sekretaris, Nona," ucap gadis itu. Swan memilih menurut saja seraya mengedarkan pandangan. Gadis itu membawa Swan ke sebuah ruangan yang terdapat seorang pria tua yang tengah fokus pada laptopnya.
"Maaf mengganggu, Pak. Ini Nona Swan yang saya maksud." Pria tua itu menilik Swan lalu mengangguk. Ia memberikan bahasa isyarat pada gadis tadi untuk meninggalkannya bersama dengan Swan.
Alhasil, menyisakan mereka berdua di ruangan tersebut. Swan mencoba untuk fokus pada tujuannya kala mendapat perintah untuk duduk di kursi yang berada di hadapannya.
"Nona Swan, saya adalah Mike Hilton. Sekretaris dan penanggungjawab di bagian Melawa. Kita langsung saja membahas soal penolakan itu yang dikarenakan ada hal yang harus Nona Swan lalui," ucap Mike dengan santai. Kini fokusnya terpusat pada Swan dengan kacamata bulatnya.
"Memangnya apa itu? Saya sama sekali tidak mendapatkan pemberitahuan apapun selain harus ke sini." Swan berkata dengan heran.
Pak Mike terkekeh. Perlahan memperlihatkan kertas dalam map berwarna merah. "Silakan pahami ini dulu." Kemudian Swan meraih dan membacanya. Ekspresi wajahnya menunjukkan kebingungan.
"Pembayaran uang pangkal sebesar tiga puluh ribu utra. Maksudnya? Sungguh, saya tidak mengerti soal uang pangkal dengan jumlah cukup banyak seperti ini." Swan yang memberikan berkas itu pada Pak Mike yang kini memasang wajah tersenyum kecil.
"Ini ketetapan baru yang belum dimasukkan ke dalam undang-undang dan sejak 2020 ditetapkan. Saya tidak bisa menjelaskan lebih lanjut melalui website dan menjadi alasan kenapa adanya penolakan," jelas Pak Mike.
Swan diam membisu. Pikirannya sedang beradu. Ia tidak menduga jika akan seperti ini. "Tetapi apa tidak bisa diberi keringanan dengan uang pangkal ini? Sebelumnya, tidak ada konfirmasi apapun."
Pak Mike menggeleng. "Tidak ada, Nona. Ini sudah ketentuan dan saya tidak bisa membantu tanpa adanya uang pangkal tersebut." Swan menjadi tidak bersemangat karena itu. Ia memang memiliki uang dengan jumlah seperti itu, tetapi itu untuk keperluan pelatihan nantinya. Ia sangat bimbang.
"Saya mohon izin untuk berpikir dulu kalau begitu. Saya harus mengumpulkan uang--"
"Maaf karena mengganggu, Pak. Pihak dari Fasilitasi Penganggaran dan Pengawasan Pusat datang untuk melakukan observasi, Pak. Beliau sudah ada di sini," ucap gadis tadi yang memberikan arahan pada pihak terkait untuk masuk.
Pak Mike sedikit terkejut. Ia memperbaiki posisinya dan sosok yang dimaksud menatap Pak Mike dengan datar. "Selamat siang, maaf jika saya mengganggu. Saya hanya ingin melakukan pengecekan dan observasi singkat untuk laporan penunjang yang sekiranya tidak membutuhkan waktu lama. Sebelumnya, saya adalah Ocean Livingston, asisten magang Pak Justin dan diberi tanggung jawab dalam hal ini!" Sambil memperlihatkan kartu identitas dan surat permohonan untuk pengecekan.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Prince and The Swan
Roman d'amourTentang Swan--seorang balerina yang bermimpi untuk memiliki tempat pelatihan balerina sendiri. Swan yang tidak percaya akan pria dan ikatan pernikahan atau cinta sekalipun akibat kejadian di masa lalu, nyatanya harus terlibat masalah dengan seorang...