Nyatanya, bukti yang telah dikantongi oleh Pihak Kepolisian termasuk rekaman pembicaraan Justin dengan Vector di ruangan Justin yang berisi pernyataan mereka yang membuat rencana untuk menyingkirkan Luke Livingston yang sekaligus kekhawatiran mereka terhadap bebasnya Baron yang langsung kehilangan jejak begitu saja.
Selain itu, bukti-bukti lain dari penemuan Charlie Grey juga ikut menambahkan yang membuat mereka sulit untuk terlepas dari kasus ini. Tak ayal, sudah banyak spekulasi mengenai hukuman dan dampak lainnya yang akan mereka terima.
Raja Andreas pun sudah memberikan pernyataan melalui konferensi pers sesaat mengunjungi Kota Zerka. “Hukum tetap harus ditegakkan, latar belakang pelaku jelas perlu dikesampingkan dan mereka yang perusak, pelanggar hukum harus menerima konsekuensi yang telah dilakukan.”
Sehingga menjadi boomerang mengenai tidak ada toleransi. Terlebih, kasus ini merangkap keluar hingga ke luar Tora. Tentu, seketika Tora menjadi pusat perhatian di berita dunia.
Justin Russel, Vector Fillbert dan Baron terancam mendekam di penjara seumur hidup dan denda yang cukup fantastis setelah terlibat pembunuhan berencana dan menutup-nutupi kasus hingga sebelas tahun lamanya. Selain itu, Justin dan Vector juga ternyata terlibat penggelapan dana yang baru terungkap secara bersamaan. Sehingga, kasus ini tidak bisa dihindari begitu saja--akan disorot hingga palu hakim mengetuk di meja hijau.
Perdana Menteri Kelan juga sempat dimintai keterangan, tetapi hanya berakhir menjadi saksi dan tidak terlibat rencana yang menarik Ayahnya. Akan tetapi, berakhir buruk pada Partai XINK, mengingat ia adalah Ketua. Akan tetapi, Perdana Menteri Kelan disuruh mundur begitu cepat dari posisinya setelah apa yang terjadi.
Ocean memilih mengamati dalam diam melalui siaran televisi nasional. Senyum terukir dibibirnya. Namun, amatannya harus teralihkan dengan kehadiran sebuah kaleng soda di atas meja. “Untuk merayakan kemenangan dan kesuksesanmu, Ocean! Aku sungguh tidak menyangka dengan apa yang terjadi. Kasus ini membuat perubahan besar pada Tora, termasuk pernikahanku yang sejenak harus ditunda.”
Oleh karenanya, Ocean menyipitkan mata pada Martin yang baru saja menyelinap masuk ke ruangan pribadinya dengan setelan jas lengkap--seperti setiap saat mereka bertemu. “Aku baru mendengarnya. Aku turut prihatin.”
Martin mendelik sebal. Ia mengibaskan tangan. “Tidak perlu merasa prihatin. Itu setidaknya bisa digunakan untuk mengenal lebih jauh kepribadian Mia. Aku mulai harus membuka lembaran baru. Lagi pula, sekarang sedang kacau sekali. Perlu adanya pembenahan.” Martin menjelaskan. Ocean mengangguk paham.
“Oke. Terbaik untukmu, Putra Mahkota Martin. Untuk ini,” ucapnya sambil mengangkat kaleng soda miliknya dengan senyum tipis.
"Terima kasih. Aku cukup senang semuanya berjalan dengan semestinya. Walau tidak bisa membawa perubahan pada keluargaku, setidaknya mendiang Ayahku bisa tenang dan begitupun dengan Kakakku. Aku sudah memeriksa soal kematiannya, murni pandemi itu.”
Martin mengangguk, seraya menikmati minuman soda yang ia bawa. Rasanya, sedikit lega setelah melihat berita yang tersebar di mana-mana. Martin lantas memejamkan mata, sebelum menoleh ke arah Ocean. “Oh iya, bagaimana hubunganmu dengan Swan?”
“Swan?” Dahinya berkerut.
"Entahlah, aku bingung juga. Tetapi kabar baiknya, kami tidak bertengkar atau berdebat jika bertemu. Kami baik-baik saja, bahkan setelah pengakuan itu terjadi.”
Martin diam saja. Ocean sudah memberitahu soal pelaku utama yang menyabotase mobil itu adalah ulah Baron--Ayah Swan sendiri. Ia tidak tahu harus berkomentar.
Untuk saat ini, Martin memilih menepuk punda Ocean dengan pelan. “Kau tahu, Ocean? Kau itu kuat sekali selama ini. Sungguh, aku salut sekali,” ucap Martin dengan senyum tipis.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Prince and The Swan
RomanceTentang Swan--seorang balerina yang bermimpi untuk memiliki tempat pelatihan balerina sendiri. Swan yang tidak percaya akan pria dan ikatan pernikahan atau cinta sekalipun akibat kejadian di masa lalu, nyatanya harus terlibat masalah dengan seorang...