ASBI-010 Keributan

50 5 0
                                    


Happy Reading

Setelah dari ruangan gus Abi, Asa langsung pergi berjalan menuju wc kamar mandi santriwati. Ia membersihkan semua wc kamar mandi hanya seorang diri tanpa bantuan orang lain.

"Siapa si yang gunain ni wc, bau banget" Ucap Asa.

"Namanya juga kamar mandi Sa, udah jelas pasti bau kan dipake sama banyak orang" Ujar Filza.

Ya, memang sejak awal Asa membersihkan wc kamar mandi. Semua teman sekamarnya ikut mengekor dibelakang Asa, niatnya untuk membantu namun Asa tidak ingin kena marah Gus Abi lagi karena hukumannya dibantu oleh teman-temannya.

"Kita bantuin aja ya Sa"

"Ga perlu, gue bisa sendiri"

"Lama tau Sa, mending kita bantu aja" Ucap Uyuy sambil mengambil sikat kamar mandi yang ada ditangan Asa.

Asa merebut sikat nya dari tangan Uyuy dengan paksa, membuat tangan Uyuy sedikit tergores dan mengeluarkan sedikit darah,akibat kuku panjang miliknya.

"Awss" Rintih Uyuy.

"Kamu gapapa kan Yuy?" Tanya Wulan yang panik.

"Tenang aja aku gapapa ko" Jawab Uyuy memegang tangannya.

"Kamu kalo misalkan gamau kita bantu ga usah kaya gini!" Sarkas Filza.

"Gini gimana si?" Tanya Asa.

"Lo liat? gara-gara kuku panjang lo tangan Uyuy berdarah!" Ucap Filza yang emosi sambil menunjuk tangan Uyuy.

"Fil?" Panggil Wulan lembut.

"Apa? mau ngebela dia lagi? hah?!" Filza yang sudah tersulut amarah pun, kini membentak temannya sendiri. "Lo sadar ga si Lan? semenjak ada Asa lo jadi beda sama kita berdua. Lo lebih perhatian sama Asa dibanding kita berdua!"

Filza hanyalah Filza. Dulu sejak pertama kali ia masuk Pondok ia sudah berjanji tidak akan berbicara kasar. Namun kini? ia sudah melanggar janji nya sendiri.

"Lo ga usah bentak-bentak Wulan, disini gue yang salah. Jadi lo ga usah bawa-bawa Wulan!" Ucap Asa, lalu mendorong Filza hingga terjatuh ke lantai.

"Lo ga usah dorong-dorong bego!" Filza bangkit dari duduknya, lalu menampar pipi kanan Asa.

Plak!

"Filza!" Teriak Uyuy sambil mengusap pundak Filza. "Udah Fil, tahan emosi kamu"

Asa yang tak suka akan itu pun membalas Filza dengan tamparan yang tak kalah kencang. Membuat sang empu kesakitan.

Plak!

"Sialan!" Umpat Filza. "Mau lo apa si?"

"Harusnya gue yang nanya. Mau lo apa? kenapa lo bentak Wulan? hah?!" Ucap Asa yang sudah mau meninju wajah Filza namun tidak jadi karena ada tangan dingin yang mencekal pergelangannya.

"Udah Sa, aku gapapa ko" Ucap Wulan lembut.

Ya, Wulan lah yang menghentikan tangan Asa yang akan meninju wajah Filza.

Suasana di kamar mandi santriwati dipenuhi oleh segerombolan santri yang ingin melihat kejadian tersebut.

"Lo ga usah bentak Wulan!" Tegas Asa, dengan tangan yang masih dicekal oleh Wulan.

"Yang dibentak Wulan! tapi kenapa lo yang ribet?!"

"Wulan teman gue, jadi gue berhak atas dirinya!"

"Oh? sekarang udah jadi temenan ya?!" Ucap Filza dengan mata sinisnya.

ASBITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang