ASBI-003 Asrama khadijah 2

70 6 1
                                    

HAPPY READING

"Assalamualaikum..."

"Waalaikumsalam warahmatullahi wabarakatuh" jawab semua orang sambil melihat siapa yang datang.

"Eh nak, sini duduk ini ada sahabat dekat abah dulu" ucap kyai Abdullah sambil menepuk sofa yang ada di sebelahnya.

"Nggih bah"

"Bi kenalin ini sahabat abah namanya om Ikbal dan Tante Rosa" kyai memperkenalkan anaknya kepada teman lamanya itu.

Abidzar menyalimi kedua sahabat abahnya itu sambil memperkenalkan diri "Saya Abidzar Al-Ghifari biasa dipanggil Abi".

"Wah mungkin efek karena sudah lama tidak bertemu, dulu kamu masih kecil banget eh sekarang udah gede ya bi" ucap ayah Ikbal menatap Abi. Abi tersenyum menanggapi ucapan sahabat lama abahnya itu.

"Oh iya, kenalin juga ini anak om dan tante" Bunda Rosa memperkenalkan kedua anaknya. "Ayo kenalan" Ucap bunda menatap kedua anaknya.

"Perkenalkan nama saya Muhammad Faiz Munawafa, panggil saja Faiz biar lebih enak" Bang Faiz mengulurkan tangan kanannya. "Abi" Ucap Abi menjabat tangan anak sahabat abahnya itu, Lalu menatap Asa yang ada dipinggir Bang Faiz.

"Gue Keysa Munawafa, biasa dipanggil Asa kalo mau panggil sayang juga boleh ko" Asa mengulurkan tangan kanannya sambil menyengir kuda. "Abi" Ucap Abi menangkap kedua tangannya. Asa yang malu pun akan itu menarik tangannya lalu menangkup kedua tangannya.

"Bah, Mi. Abi izin ke kamar mau ambil kitab yang tertinggal" Ucap Abi yang hendak berdiri. "Na'am" Jawab Nyai Khodijah dan Kyai Abdullah bersamaan.

"Oke kembali ke topik tadi, jadi kami mau memasukan putri kami ke Pondok Pesantren An-Nisa kyai" Ucap ayah Ikbal

"Ayah buru-buru amat si, ga tau apa kalo gue masih penasaran sama yang namanya bizar" Batin Asa

"Kalo boleh tau Asa disini Mondok saja atau sambil Sekolah?" Tanya kyai Abdullah.

"Mondok sambil sekolah kyai" bukan Asa yang jawab melainkan ayah Ikbal.

•••

Hari sudah semakin siang, kini keluarga Asa akan kembali pulang kerumah.

"Ayah sama bunda cepet amat si pulangnya, emang ga mau nginep dulu gitu?" Asa menangis dalam dekapan sang ayah karena sebentar lagi keluarganya akan pulang.

"Udah ga usah nangis emang ga malu diliatin Pak kyai dan Bu nyai?" Ucap ayah Ikbal.

"Asa bakalan kangen banget sama kalian bertiga" Asa menatap keluarganya bergantian.

"Mungkin setelah ini rumah akan sepi" Ucap bang Faiz berusaha menahan air matanya agar tidak keluar, senakal-nakalnya Asa Bang Faiz tetap menyayangi Asa mau bagaimanapun Asa adalah adiknya.

"Bang..." Lirih Asa memeluk abangnya.

"Baik-baik ya disini jangan bandel denger apa kata pak kyai dan bu nyai disini oke?" Bang Faiz mengeratkan pelukannya. "Pasti".

"Udah Udah, ko jadi sad ending gini si, Asa baik-baik ya disini jaga diri, patuhi peraturan disini, jangan bantah omongan Pak kyai dan Bu nyai, nurut sama semua guru disini ya sayang" Ucap bunda Rosa mengelus punggung sang anak. "Siap bunda...tapi ga janji" Lanjut Asa dalam hati.

"Yasudah kalo gitu kita pamit ya pak kyai, bu nyai" Ucap ayah Ikbal sambil bersalaman dengan keduanya diikuti oleh sang istri dan anak laki-lakinya.

"Sa..." Lirih bunda memeluk anak gadisnya itu. "Bunda pamit ya..." Bunda Rosa mengeratkan pelukannya. "Iya bunda, bunda jangan lupain anak bunda yang cantik ini ya? pokonya bunda ga boleh berpaling dari Asa oke?" Seketika ucapan Asa membuat semua orang tertawa.

"Ada-ada saja kamu ini nak" Ayah Ikbal tertawa renyah.

"Kita pamit ya Assalamualaikum" Ucap Ayah, bunda dan bang Faiz bersamaan.

"Waalaikumsalam warahmatullahi wabarakatuh"

Kini keluarga Asa benar-benar sudah pulang, kini tinggal kyai,nyai dan Asa diluar ndalem.

"Mau langsung ke asrama saja nduk?" Tanya Nyai Khodijah.

"Iya tante" Nyai Khodijah tersenyum mendengar jawaban Asa, ternyata anak itu masih memanggilnya dengan sebutan 'tante'. "Jangan panggil tante atau om, panggil umi dan Abah saja, semua orang disini juga memanggilnya umi dan abah".

"I-ya tante, eh maksudnya umi" Asa tertawa kecil menampilkan gigi gingsulnya. "Hahaha ada-ada saja kamu ini".

"Yasudah sebentar Abah panggil mbak santri dulu ya" Ucap kyai Abdullah lalu memanggil mbak santri kedalam yang kebetulan sedang piket di ndalem.

"Nduk kenalin ini Asa santriwati baru disini" Asa dan mbak santri pun bersalaman "Tolong antar nak Asa ke asrama khadijah 2 ya"

"nggih umi"

Mbak santri membantu Asa membawakan barang-barang yang ia bawa tadi. "Kami pamit ya" Ucap mbak santri dan Asa berbarengan.

Mereka berdua berjalan beriringan menuju asrama khadijah 2 yang ada dilantai 3.

"Mbak masih lama ga nyampenya? kaki saya pegel ni" Tanya Asa yang sudah ngos-ngosan karena cape.

"Ini sudah nyampe"

Tok...Tok...Tok...

Pintu pun terbuka menampilkan 3orang perempuan, lalu mereka menatap Asa dan mbak santri bergantian.

"Assalamualaikum" Ucap mbak santri.

"Waalaikumsalam, maaf mbak ada perlu apa ya?" Tanya dari salah satu mereka namanya filza.

"Maaf mengganggu waktu kalian saya dikasih amanah sama umi untuk mengantarkan santriwati baru disini" Jawab mbak santri.

"Owalah ada santriwati baru toh, ayo masuk" ajak teman filza yang bernama wulan.

Asa dan mbak santri pun masuk kedalam asrama khadijah 2, mbak santri meletakkan semua barang Asa didalam setelah itu ia berpamitan kepada semuanya lalu pergi untuk melanjutkan tugasnya.

•••

Gimana seru ga?? up nya kelamaan ya?? hehe maafin ya🙏.

Vote+Komen sebanyak-banyaknya.

ASBITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang