HAPPY READING
"Ayo cepetan takut keburu adzan nih udh jam 17.45" Ucap Wulan yang hendak membuka knop pintu kamar.
"Sabar Wulan, orang sabar itu disayang Allah"
"Kalo sabar terus ntar kita ditakzir karena telat, emang kalian mau? aku si ga mau ya" Kesal Wulan.
"Iya udah ayo ga sabaran banget si" Ucap Asa tak kalah kesal.
Diperjalanan ramai santriwan maupun santriwati berbondong-bondong menuju masjid.
"Awas sandal nya dicolong lagi sama ayam" Ledek Filza.
"Ck lo ngeledek gue?" Sinis Asa.
"Udah-udah jangan mulai deh, ayo cepetan masuk" Ucap Wulan yang sudah masuk duluan.
Allahuakbar...Allahuakbar...
"Masyaallah suara nya adem banget ya"
"Iya suara gus Abi mah jangan diragukan lagi udah top banget"
Selesai sholat Maghrib ada sedikit kultum yang diberikan oleh Kyai Abdullah.
"Jenggotnya abah Abdullah lebat banget ya kaya bulu kucing kan lucu" Ucap Asa sedikit tertawa sambil mengelus-elus dagu miliknya.
"Hah" Mereka semua melongo mendengan ucapan Asa barusan.
"Ga salah denger gue, seorang Asa suka sama jenggotnya abah Abdullah!" Heboh Filza.
"Pelan-pelan ngomongnya Filza" Ucap Wulan
"Hehe maaf abisnya kaget aku"
"Tau nih, sa abah Abdullah itu udah punya istri udah punya anak juga, malah udah punya cucu" Ucap Uyuy sedikit tertawa.
"Ish itu mah gue juga tau, gue suka sama jenggotnya bukan orangnya"
"Ya sama aja"
"Tau ah"
"Cie suka sama abah cie" Ucap Wulan menyenggol lengan Asa.
"Apaan si gue tuh suka sama jenggotnya doang soalnya lucu" Asa tertawa menutupi mulutnya menggunakan tangannya.
"Hahaha"
"Duh gue jadi pengen megang jenggotnya, lembut apa kasar ya eh tapi kayanya lembut deh soalnya kan bulu kucing lembut" Semua melongo mendengar ucapan Asa.
"Aku ga salah denger Asa pengen pegang jenggotnya abah?" Tanya Filza.
"Hehe iya nih penasaran gue"
"Jenggot itu kasar sa" Ucap Uyuy asal.
"Hah? lo pernah pegang jenggot abah Abdullah?" Tanya Asa penasaran.
"Pernah"
"Yang bener kamu Uyuy?" Wulan tidak percaya jika temannya itu pernah memegang jenggot kyai Abdullah.
"Beneran tapi bukan jenggot abah"
"Terus jenggot siapa?" Tanya Asa masih penasaran.
KAMU SEDANG MEMBACA
ASBI
De Todo[WAJIB FOLLOW SEBELUM MEMBACA] Abidzar Al-Ghifari Seorang Gus galak,cuek,dan tegas di Pondok Pesantren orang tuanya, lalu dijodohkan dengan seorang santri yang selalu mendapatkan hukuman karena kesalahannya. Keysa Munawafa Seorang santri nakal yang...