38 - end

236 19 1
                                    

"Gimana, udah enakan?" Lucas menyodorkan segelas air putih kepada seorang gadis yang matanya masih sembab.

"Thanks ya, harus ya gue yang nenangin lo bukan lo yang nenangin gue," ujar Yeri sembari tersenyum tipis.

Saat ini mereka sedang berada di rumah Yeri, Lucas mengantarkan gadis itu pulang karena takut terjadi apa-apa melihat keadaanya yang sangat kacau.

"Jadi lo udah tau dari awal?" Tanya Yeri memastikan.

Lucas mengangguk pelan, "sejak saat itu juga hubungan gue sama Dino gak berjalan baik."

"Apa lo bakalan dateng ke pernikahan mereka?" Tanya Yeri.

"Dateng lah gimana pun juga Dino pernah jadi sahabat dan leader gue. Gue pasti bakalan hadir di momen penting mereka walaupun gue ga yakin bakal kuat atau ngga."

"Lo kenapa baik banget sih jadi orang." Yeri greget sendiri ngedenger jawaban Lucas yang terlihat seperti ibu peri.

"Setidaknya Dino tanggung jawab, Yer. Lo sendiri bakal dateng apa ngga."

Yeri hanya diam, dia harus berpikir 2x untuk memutuskan hal ini.

Belum sempat menjawab, Lucas sudah nyeloteh, "udah dateng aja kan ada gue. Biar gue ada temen nangisnya hahaha."

Mendengar itu sontak membuat keduanya tertawa.

Tzuyu mengantarkan Hangyul pulang ke rumah, Ia tidak tega membiarkan Hangyul menyetir dalam keadaan seperti ini. Padahal Hangyul sudah bersih keras menolak tapi Tzuyu tetep keukeuh ingin mengantarkan lelaki itu sampai rumah.

Setelah sampai di depan rumah Hangyul, mereka tidak langsung turun.

"Kamu istirahat gih, kondisi kamu berantakan banget," ujar Tzuyu sembari mengusap rambut lelaki itu.

Hangyul tidak merespon, Ia hanya menatap kosong ke depan jalan.

"Jangan ada yang disembunyiin dari kita ya," ujar Hangyul lirih.

Mendengar itu Tzuyu kembali merasa bersalah. Ia sudah menyimpan beberapa rahasia terkait orang terdekat Hangyul dari lelaki itu. Pertama masalah Dino, kedua masalah Yohan. Ah iya Tzuyu sampe lupa, ia belum menceritakan perihal Yohan kepada Hangyul.

Untungnya Tzuyu sempat memberi tau masalah Yohan ke Chaeyoung agar perempuan itu bisa lebih berhati-hati.

"Sayang, aku minta maaf," ujar Tzuyu sembari menundukkan kepalanya.

Hangyul menoleh dan mendapati kekasihnya sedang menangis.

"Kamu kenapa, sayang," tanya Hangyul khawatir, Ia mulai mengelus pelan jemari dan pundak Tzuyu.

"Aku minta maaf, hiks... Seharusnya aku bilang semua ini dari awal sama kamu. Maafin aku, sayang." Tzuyu mulai menangis tersedu-sedu.

"Apa maksud kamu?" Tanya Hangyul.

Tzuyu mulai menceritakan semuanya dari awal perihal Dino dan juga Yohan.

Hangyul tidak bisa berkata apa-apa, ada rasa sedikit kecewa kepada perempuan itu. Harusnya ia bilang dari awal bukan malah menyimpannya sendirian apalagi Tzuyu tau semua ini dari mulut Lucas.

"Aku kecewa sama kamu, Tzu. Harusnya kamu cerita lebih awal ke aku bukan malah kamu pendam sendiri."

Hangyul pun keluar dari mobil tanpa berpamitan kepada Tzuyu membuat tangis wanita itu semakin pecah.

Crevasse | Hangyul, Tzuyu ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang