10

1.3K 279 93
                                    

Sepulang nonton showcase, Yena nebeng mobil Chaeyoung karena kalo naik grab ongkosnya lumayan. Untungnya Chaeyoung bolehin karena dipikir searah ini lagipula kasian juga si bebek kalo malem-malem naik ojol takutnya nih ya takutnya malah gak nyampe ke rumah.

5 menit kemudian Chaeyoung nyesel karena Yena terus ngoceh tanpa henti. Sesekali Chaeyoung usek-usek kupingnya yang panas dengerin bacotan gak mutu Yena, beda sama Tzuyu yang sesekali ketawa denger guyonan Yena, yaa namanya juga menghargai.

"Kalian pernah operasi amandel gak?" Pertanyaan random dari Yena terus dilontarkan cewek itu.

"Gak, emang kenapa?" Cuman Tzuyu yang nanggepin cewek itu, Chaeyoung mah sibuk nahan hasrat buat turunin Yena di tengah jalan.

"Gue pernah, Tzu. Waktu masih kelas 4 udah gitu kan sama bokap gue amandelnya dikubur depan rumah. Tau gaa tiap pagi kuburan amandelnya gue taburan bunga terus gue doain tau WKWKWKKWKWK goblok banget ya gua."

"EMANG! EMANG LO GOBLOK CHOI YENAAA...  " Chaeyoung udah gak tahan lagi buat ngehujat Yena.

Sementara Tzuyu cuman senyum-senyum, dia sedikit terhibur karena keberadaan Yena yang bisa jadi pembawa suasana walaupun omongannya gak penting semua.

"Eh iya tzu, lo sama Hangyul udah jadian belom sih," tanya Yena dengan muka polosnya.

"Mau jadian gimana. Pdkt aja gak pernah, lo tau kan si Hangyul anaknya gimana. Mana mau dia gombalin cewek, ngelakuin hal romantis atau sejenisnya. Curiga gue dia gay," tuding Chaeyoung.

"Eh tapi gue juga sempet curiga Hangyul gay terus kan gue tanya cowok gue katanya Hangyul normal kok pas ditanya tipe idealnya aja Priyanka Chopra," ujar Yena.

"Priyanka Chopra apaan sih taiii!! Suka gak ngaca ya anjir tuh cowok. Sebenernya gue juga mau nanyain ini sama lo, Hangyul tuh lagi petrusin lo gak sih?" Chaeyoung juga penasaran, apakah sahabatnya ini sedang dekat dengan oknum bernama Lee Hangyul.

"Petrusin gimana deh? Gue sama Hangyul biasa-biasa aja perasaan," jawab Tzuyu seadanya.

"Tapi feeling gue tuh dia demen sama lo. Selama kenal dia, gue jarang ngeliat dia boncengin cewek nah lo itu cewek pertama yang dibonceing Hangyul sepengelihatan gue sih." Yena teringat kejadian bulan lalu saat dirinya dan Jihoon pulang kuliah gak sengaja ketemu Hangyul sama Tzuyu diparkiran.

"Itu kan sepengelihatan lo, Yen. Emang lo 24/7 liatin Hangyul terus? Gak kan, nah siapa tau aja dia boncengan sama cewek lain," jawab Tzuyu dengan santai.

"Tapi serius deh, tzu. Kalo sampe Hangyul bisa dapetin lo wahhh keren banget sih, lo kan anti banget deketan sama cowok. Lucas yang lumayan aja lo tolak kan waktu itu," ucap Chaeyoung.

Pembicaraan mereka terpotong karena panggilan telepon yang berasal dari ponsel Tzuyu.

Selama Tzuyu menjawab telepon dari seseorang. Baik Yena dan Chaeyoung mencoba menguping pembicaraan mereka walaupun hasilnya nihil. Setelah mengakhiri panggilan baru lah mereka bertanya.

"Siapa yang telepon? Hangyul ya?"

"Hangyul yang telepon ya?"

"Ngaco! Nyokap gue."

"Kenapa? Disuruh balik ya." Chaeyoung sepertinya sudah hafal apa yang dibicarakan mama Tzuyu.

"Iyaa. Besok pagi soalnya mau nganterin Renjun."

"Kemana?" Tanya Chaeyoung

"Gue mau nganterin Renjun ke kosan baru nya." Sepertinya ini topik menarik yang harus dibahas.

"Anak itu ngekos? Tumben nyokap lo ngizinin dia ngekos."

"Ya ngizinin lah kalo gak ngekos lebih kasian lagi bolak balik kampus—rumah 5 jam."

Crevasse | Hangyul, Tzuyu ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang