"Jangan marah-marah terus Jas."
"Lo gak suka gue marahin?"
"Lo kalau marah biasanya karena kangen. Sekarang kan gue udah di sini. Mau apa cantiknya Galang?"
Mendengar itu Jassie menjatuhkan bahunya, bola matanya yang sempat melebar itu berubah teduh...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
0.2. Gue Bukan Orang Baik
|Now Playing|Sahabat Jadi Cinta-Mike Mohede • • •
'Hanya karena melakukan sesuatu yang diharapkan orang-orang, bukan berarti seseorang itu baik'
🍁🍁🍁
"Sal, coba liat bait yang ini deh. Menurut lo kurang apa?" Jassie bertanya pada Salsa saat mereka sedang mengerjakan tugasnya.
Cewek bernama Salsa itu tampak bergumam sebentar. "Emm, kurang majas gak, sih? Kayak, ini cuman kata-kata biasa yang suka kita pake sehari-hari doang gitu loh."
Jassie kemudian kembali membaca beberapa bait puisi yang baru saja ia tulis. "Iya juga sih, ini lebih mirip cerpen daripada puisi. Bedanya ini versi pendek."
"Ini gue bawa fotokopian majas kita bulan lalu, mana tau lo butuh," ujar Steven menyodorkan beberapa lembar kertas yang sudah distempel pada Jassie.
"Thanks Steven."
"Ini Galang sama Satria seriusan gak ngerjain?" tanya Salsa.
Dengusan napas Jassie terdengar. "Udah lah, gak usah tanyain mereka. Entar di tugas kita tulis nama kita aja."
Salsa dan Steven yang sudah tahu sifat Jassie pun hanya mengangguk-angguk mengiyakan.
Lalu tiba-tiba Galang datang merebut kertas yang sedang Jassie tulis. Hal itu sangat menguji kesabarannya hingga Jassie hanya bisa mengembuskan napas kasar.
"Galang, balikin," ujar Jassie pelan, masih berusaha mengontrol amarahnya.
Cowok itu membaca satu bait demi satu bait puisi yang Jassie tulis. "Bagus Jas, lo yang tulis?"
"Iya lah. Lo kira itu kertas bisa nulis sendiri?"
"Eh Jas, tapi kayaknya ada yang kurang deh," komen Satria begitu ikut membaca karya itu.
Melihat Jassie yang memelotot ke arahnya membuat Satria menelan ludahnya beberapa kali. "Ya kan gue ngasih tau doang. Lagian ini juga buat kelompok kita."
"Kelompok kita? Yang kerja di sini tuh cuma gue, salsa, sama Steven. Lo berdua mah asik makan doang."
"Kok gitu sih, Jas?" Galang tak terima.
"Ya terus maunya gimana? Masa lo enak-enakan makan tapi dapet nilai juga. Rugi dong gue. Udah ah, siniin kertasnya!" Jassie hendak meraih kertas itu namun Galang malah menjauhkannya.
Merasa kesal, Jassie mengerutkan dahinya penuh emosi. "Galang!"
"Sebentar, gue belum selesai baca."
"Lo selain nyebelin juga lemot, ya. Masa teks segitu doang bacanya lama bener udah kayak baca naskah drama."