0.6. Gue mau Mukul Lo!
|Now Playing|Mahen-Pura-Pura Lupa
•
•
•'Bertahan atau berakhirnya sebuah hubungan, bukan tergantung dari perasaan seseorang'
🍁🍁🍁
Hari ini adalah hari kamis yang berarti giliran kelas XI Ips 2 untuk membayar uang kas. Jassie, sebagai bendahara kelas seperti biasa berkeliling dari satu meja ke meja lainnya untuk menagih haknya.
Kalau dipikir-pikir, Jassie memang cocok jadi bendahara. Mengingat wajah cantiknya yang sangar, juga sifatnya yang galak.
"Edo, lo udah lunas ya, sampai tiga minggu ke depan," ujar Jassie setelah mengamati buku panjang yang selalu ia bawa saat menjalankan tugas.
"Siap, Bu. Gue kan sedia payung sebelum hujan." Cowok yang dipanggil Edo itu kemudian tersenyum bangga sambil menepuk dadanya sendiri.
"Bagus sih, Do, gak kayak yang sebelah. Udah ditagih masih aja gak mau bayar," bola mata Jassie menyorot Galang secara sengaja.
Galang yang mendapat sindiran itu hanya menarik napas panjang. "Gimana mau bayar, orang setiap gue kasih duitnya gak Jassie terima."
"Gue gak terima karena Lo ngasihnya seratus perak. Lalu duit segitu?"
"Gue kasih seratus ribu juga lo masih nolak, Jas."
Kali ini Jassie memutar kedua bola matanya. "Gak ada kembalian."
"Gue belum jajan lah, ini masih pagi."
"Tuker di kantin kan bisa. Emang lo gak niat, Lang."
Cowok dengan memakai topi terbalik itu hanya mendengus. Dia memang harus punya kesabaran ekstra untuk menghadapi sifat Jassie. "Iya nanti gue tuker."
"Sekarang lah, orang bayarnya sekarang."
"Tanggung Jas, bentar lagi masuk."
Mendengar itu Jassie memutar bola matanya. "Tanggung aja terus sampe sekolah bisa bangun monas sendiri pake uang tunggakan lo."
🍁🍁🍁
Saat jam pulang sekolah, Jassie sengaja pulang terakhir karena ada beberapa hal yang harus dilakukan.
Namun saat ia baru saja menutup pintu kelas, ia bisa merasakan sentuhan di bahunya yang langsung membuatnya melompat karena terkejut.
Tadinya ia pikir Galang, hingga ia berpikir akan langsung memakinya. Namun ia dibuat lebih terkejut lagi ketika mengetahui siapa cowok yang baru saja berdiri di belakangnya.
"Biru?" gumam Jassie, ia langsung menolehkan kepalanya ke kiri dan kanan untuk memastikan apakah Xabiru sedang menunggu seseorang atau tidak.
"Lo di sini nunggu siapa?" tanya Jassie setelah memastikan tidak ada orang.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Childish Girlfriend
Teen Fiction"Jangan marah-marah terus Jas." "Lo gak suka gue marahin?" "Lo kalau marah biasanya karena kangen. Sekarang kan gue udah di sini. Mau apa cantiknya Galang?" Mendengar itu Jassie menjatuhkan bahunya, bola matanya yang sempat melebar itu berubah teduh...