0.4. Yang Terabaikan

80 8 0
                                    

0

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

0.4. Yang Terabaikan

|Now Playing|Govinda-Mantan Terbaik



'Keadaan tidak akan kembali sama setelah dua orang memutuskan untuk berpisah'


🍁🍁🍁

Setelah memarkirkan motornya di garasi rumah, Jassie bergegas menutup kembali pintu gerbang dan perlahan menaiki tangga untuk masuk ke dalam rumah.

"Jassie, kamu udah pulang?"

Suara lembut Dara berhasil menghentikan langkah kaki Jassie. Cewek itu terdiam di tempatnya sambil menghela napas panjang namun tidak menyahut.

"Kalau Mami ngomong itu dijawab, Jas, nggak sopan kamu begitu sama orangtua." Mirza bicara walau fokusnya masih tetap ke layar ponsel.

Jassie membenarkan posisi tasnya lantas menjawab dengan ogah-ogahan. "Iya, Mi."

Dara kemudian menengok ke arah pintu sebelum kembali menatap Jassie. "Janet mana, Jas? Dia gak bareng kamu?"

"Dia katanya ada ekskul jadi pulangnya bakal sore, makanya Jassie tinggal."

"Loh, kamu nggak nunggu dia? Janet kan, nggak bawa motor."

"Mi, Janet yang suruh Jassie pulang duluan. Nanti juga dia ada yang nganterin. Lagian udah biasa juga, kan, Jassie tinggalin Janet kalau dia masih ada urusan."

Sorot tajam dari pria berkacamata itu kemudian mengarah pada Jassie. "Kebiasaannya kalau bisa diubah, Jas. Kalau nanti ternyata dia gak ada tebengan gimana? Belajar care lah sama Janet."

"Jassie gak care gimana sih, Pi, sama Janet? Harus banget Jassie tungguin Janet diluar aula gitu kayak Ibu yang nganter anaknya sekolah TK?"

"Ini dia. Nggak bisa kamu kasih jawaban yang lebih sopan ke Papi? Kamu tau kan, Papi nggak suka sama sifat kamu yang satu ini."

"Iya Jassie tau, Papi gak pernah suka sama satupun sifat Jassie sebenarnya. Karena Papi cuman suka sama sifat-sifat baik yang ada di diri Janet."

Di tengah-tengah keributan itu, seorang cewek tampak memelankan langkahnya, takut mengganggu. "Kenapa, Jas?"

Jassie menatap Janet lantas mendelik sambil melipat kedua tangan di dada. "Tanya Papi aja."

"Loh, Janet katanya Jassie mau ekskul?" tanya Dara begitu melihat putri bungsunya ternyata ada di sampingnya.

"Tadinya gitu Mi, tapi ketuanya mendadak ada urusan jadi dibatalin gitu aja."

"Kamu gak bohong, kan? Ini bukan akal-akalan Jassie supaya gak bareng sama kamu, kan?" Mirza menuduh.

Mulut Jassie hampir terbuka mendengar pertanyaan atau lebih tepatnya tuduhan yang tertuju padanya itu. "Papi nuduh aku bohong?"

"Papi nggak nuduh, Papi cuman tanya."

My Childish Girlfriend Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang