1.0. Gue Nggak Lemah
|Now Playing|Awdella-Tertawan Hati
•
•
•'Kalau sakit itu bilang, nggak semua luka harus disembuhin sendiri. Terkadang seseorang perlu orang lain untuk menyembuhkan lukanya'
🍁🍁🍁
Sudah beberapa menit Jassie menunggu. Gadis itu bahkan sesekali terlihat mengecek jam di pergelangan tangannya.
Jassie berdecak ketika melihat Galang datang membawa pesanannya. "Lo lama banget, sih? Keburu lumutan gue nunggu lo."
"Sabar kenapa? Yang beli nggak cuma lo doang."
"Gitu respon lo ke pelanggan? Lo inget ya pembeli itu raja."
"Yang kayak gimana dulu? Kalau pembelinya kayak lo gitu mah lebih cocok jadi selir daripada ratu."
Jassie memajukan bibirnya sebal dengan ucapan Galang. "Ya udah sono balik lo. Makanan gue hambar kalau lo masih deket gue."
"Itu bukan ucapan terimakasih yang bisa gue terima."
Sebelah alis Jassie terangkat. "Dih, yang berterimakasih siapa? Udah sana balik. Gue yakin kerjaan lo masih banyak."
Tanpa mengatakan sepatah kata pun lagi Galang akhirnya meninggalkan meja Jassie. Gadis itu sempat berpikir kalau Galang marah.
Tapi apa pedulinya? Dan Jassie rasa tidak ada hal yang berhak membuat Galang marah. Gadis itu hanya mengedikkan bahu acuh dan menyeruput minuman yang ia pesan.
Namun disaat asik-asiknya memainkan ponsel, Janet tiba-tiba saja menelponnya.
"Jas, lo di mana sih? Gue suruh lo nunggu, bukannya ninggalin gue."
Jassie kemudian memijat pangkal hidungnya. "Gue nggak ninggalin lo, gue masih waras buat nggak pulang sendirian dan dimarahin Papa."
"Ya terus lo di mana?"
"Gue di Kafe seberang Mall. Lo nyusul aja."
"Males. Gue nunggu di mobil aja."
Setelah itu lalu sambungan ponsel dimatikan sepihak. Jassie hanya bisa mendengus dan menghabiskan cappuccino yang tersisa.
Ia kemudian bangkit dan membayar. "Berapa Mbak?"
"Totalnya enam puluh lima ribu, Mbak."
Jassie kemudian menyodorkan ponselnya. "Scan aja Mbak, bisa kan?"
"Bisa Mbak," jawab sang kasir yang lantas mengambil ponsel Jassie.
"Kebiasaan banget kalau ke mana-mana nggak bawa uang cash. Kalau nanti hp lo lowbet atau tiba-tiba nggak ada jaringan gimana?"
KAMU SEDANG MEMBACA
My Childish Girlfriend
Teen Fiction"Jangan marah-marah terus Jas." "Lo gak suka gue marahin?" "Lo kalau marah biasanya karena kangen. Sekarang kan gue udah di sini. Mau apa cantiknya Galang?" Mendengar itu Jassie menjatuhkan bahunya, bola matanya yang sempat melebar itu berubah teduh...