|Now Playing|Galau-Alaskid
•
•
•"Sebuah kebohongan yang dirahasiakan justru akan menyakitkan ketika dihadapkan dengan kebenaran."
🍁🍁🍁
"Lepasin gue, Lang!" Jassie menatap cowok di depannya dengan nyalang. Ia kemudian melipat kedua tangan di depan dada mencoba mengatur emosinya.
Galang yang melihat itu mendadak ciut. Namun ia juga harus meluruskan kesalahpahaman ini. "Lo marah?"
Dari sekian banyak pertanyaan, Jassie merutuki kenapa Galang harus menanyakan hal yang jelas-jelas tidak perlu lagi? "Keliatan gue lagi sedih gitu?"
"Oke, lo marah. Tapi kenapa?"
Sungguh, saat ini rasanya Jassie ingin mencakar wajah Galang. Ia pun hanya bisa memukul dada Galang dengan kencang. "Berengsek lo! Dasar buaya darat! Kalau lo emang masih suka sama Vania, kenapa lo baik sama gue?!"
"Dia minta tumpangan sama gue, Jas. Jelas gue kasih, rumah gue sama dia tetanggaan," ujar Galang mencoba menjelaskan. Cowok itu tidak mencoba untuk menahan tangan Jassie di dadanya.
Sampai kali ini Jassie berhenti sendiri karena lelah juga memukuli orang seperti Galang. Mana badannya tulang semua lagi. "Terus kalau semua cewek di sekolah ini minta tumpangan, lo juga bakal kasih? Iya?"
"Mana muat motor gue kalau seisi sekolah nebeng sama gue."
"Bercanda lagi. Lo kira gue lagi bercanda?!"
"Cewek kayak lo mana pernah bisa diajak bercanda."
Gadis itu berkacak pinggang sambil kembali menatap Galang menantang. "Cewek kayak lo? Maksud lo gue ini cewek apaan?"
Galang memukul pelan mulutnya sendiri. "Aduh, salah lagi gue. Lo lagi pms ya Jas, marah-marah mulu."
"Gak usah ngalihin pembicaraan. Sana anter Vania."
"Kalau gue anter Vania, nanti lo marah."
"Peduli apa lo soal gue marah atau enggak?"
"Lo beneran cemburu ya? Aduh, Jas. Lo tenang aja, gue udah kasih lampu hijau buat lo waktu itu. Vania mah udah lampu merah dia," terang Galang yang sialnya membuat Jassie diam di tempat.
"Enak aja! Lo kira gue segampangan itu apa? Gue cuma gak suka ngeliat buaya darat kayak lo. Tengil sana-sini. Lo kalau masih mau sama Vania ya udah sana, tapi jangan bersikap baik sama gue lagi." Jassie menunjuk wajah Galang kemudian pergi ke arah parkiran.
Untuk sesaat Galang diam di tempatnya. Ada rasa tak terima saat Jassie mengatakan hal itu padanya. Ia kemudian menghampiri Vania. "Van, lo balik bareng Satria aja ya. Kali ini gue beneran gak bisa bareng lo."
KAMU SEDANG MEMBACA
My Childish Girlfriend
Teen Fiction"Jangan marah-marah terus Jas." "Lo gak suka gue marahin?" "Lo kalau marah biasanya karena kangen. Sekarang kan gue udah di sini. Mau apa cantiknya Galang?" Mendengar itu Jassie menjatuhkan bahunya, bola matanya yang sempat melebar itu berubah teduh...