0.9. Lampu Hijau?

44 6 0
                                    

0

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

0.9. Lampu Hijau

|Now Playing|Seventen-Memikirkan Dia


'Jika kebetulan menjadi alasan atas pertemuan dua orang tanpa disengaja, lalu apa fungsi takdir?'

🍁🍁🍁

"Ini semua gara-gara si Vania, gue jadi sial banget gini." Jassie kemudian menjatuhkan bokongnya di kursi begitu sampai di kelasnya. Seandainya dia tidak bertemu dengan cewek gila itu, dia tidak harus dimarahi oleh Bu Sukma di ruang BK.

Galang yang melihat itu mendengus sebentar kemudian duduk juga di kursinya.

"Lagian lo ngapain, sih berurusan sama si Vania? Satu sekolah tau dia pick me," ujar Aruna yang ikut kesal juga. Ia melipat kedua tangan di depan dada.

Hal itu membuat Hugo memutar kedua bola matanya. "Herman gue, satu circle kayaknya pada makan api semua. Meledak mulu, marah-marah hobinya."

"Enak aja kutu Onta! Emangnya lo bisa gak marah gitu saat liat temen lo digituin? Denger sendiri kan tadi Jassie bilang apa? Vania duluan yang mulai," geram Aruna.

"Tapi kalau Jassie tadi gak bales kan gak bakal jadi kayak gini situasinya," balas Reynand yang dari tadi hanya diam.

Mendengar itu Jassie berdiri sambil menggebrak meja Sheilla di belakangnya. "Lo nyalahin gue? Terus walau kepala lo isinya sampah semua, lo harus diem aja kayak orang tolol, gitu? Mikir itu pake otak Rey, jangan simpen di telapak kaki mulu makanya. Belum ada orang yang jual otak cadangan soalnya."

Reynand meringis mendengar penuturan Jassie yang galaknya seperti singa betina. Ia tidak berniat membalas, bukan karena takut. Tapi ia malas meladeni Jassie yang notabenenya adalah cewek.

Masa cowok lawannya cewek, sih? Gak gentle banget.

"Rey jangan gitu sama Jassie, dia sahabat gue," bela Sheilla.

"Tau lo playboy Cimahi! Udah untung gue kasih ijin lo deketin sahabat gue. Mau lo ijinnya gue cabut?" Kali ini giliran Freya yang memelototkan matanya nyalang menatap Reynand.

Cowok blasteran itu kemudian menggaruk tengkuknya yang tak gatal. Kenapa jadi dia yang kena semprot? Hugo yang melihat itu kemudian menepuk kepala Reynand. "Haha, makan tuh playboy Cimahi! Kalau masih mental toge, mending lo sembunyi di ketek gue, nih."

"Najis! Bau neraka ketek lo!" Meski Reynand berkata demikian, Hugo tetap menarik kepala cowok itu untuk mencium keteknya. Sheilla dan teman-teman yang melihat itu hanya bergidik melihatnya.

Aruna menggeleng melihat itu. Ia kemudian kembali menatap Jassie meminta jawaban atas pertanyaannya yang tadi.

"Dia nyuruh gue jauhin Galang, ya gue gak mau, lah!" Perkataan Jassie yang spontan itu lantas membuat Reynand dan Hugo yang sedang bertengkar menghentikan kegiatannya.

My Childish Girlfriend Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang