1.4. Pasar Malam
|Now Playing|Jaz-Bersamamu
•
•
•'Seseorang yang ingin melindungimu tidak akan pernah bergerak dari posisinya yang begitu. Walau dalam keadaan apapun.'
🍁🍁🍁
"Lang, ayo ke sana!" Jassie menarik sebelah tangan Galang hingga cowok itu ikut berlari bersamanya.
Setelah dari kolam ikan, Jassie kini mengajak cowok itu untuk naik bianglala. Begitu sampai di sana, gadis itu menjatuhkan bahu lemas. "Yah, penuh."Galang yang melihat itu hanya bisa diam, tatapannya juga ikut lurus ke depan. "Lo yakin mau naik ini Jas? Penuh banget loh."
"Gak papa, kita tunggu sampai antriannya habis aja."
Cowok itu mendengus. Melihat dari ekspresi wajahnya, Galang sama sekali tidak melihat raut wajah kelelahan dari cewek itu. Padahal dirinya sendiri sudah sangat kelelahan.
"Jas, jajan bentar yuk!" ajak Galang, dia tidak bohong. Perutnya memang lapar.
"Lo aja deh, gue tunggu di sini. Nanti antriannya direbut orang."
Galang mengangguk saja dengan jawaban Jassie, kemudian pergi mencari stand makanan terdekat. Setelah ia mendapatkan dua porsi cimin dan juga pop ice, ia kemudian berbalik.
Namun langkahnya terhenti begitu melihat seseorang yang berjalan ke arahnya. "Kamu di sini, Lang? Bunda cari ke mana-mana."
"Iya Bun, Galang di sini. Kenapa cari Galang?"
"Memangnya kamu nggak mau pulang? Itu dagangan kita udah habis," jelas Safira.
Mendengar itu Galang sedikit terkejut. "Lah cepet amat?"
"Kamu yang terlalu lama mainnya, bukan dagangan kita yang cepet habis. Lagian kamu itu harus bersyukur karena jualan kita laris manis."
"Iya tapi Galang lagi nemenin temen, Bun."
Sebelah alis Safira terangkat. "Temen? Hugo? Satria? Kok nggak diajak ke sini?"
"Bukan, Bu. Itu--"
"Lang!"
Belum sempat Galang melanjutkan kalimatnya, panggilan dari seseorang lebih dahulu menghentikannya. Tidak hanya itu, gadis tersebut saat ini sudah berada di depannya membuat Safira juga ikut menatap Jassie.
Jassie yang ditatap seperti itu kemudian tersenyum tidak enak pada Safira.
"Eh, Jas, ini Bunda gue, kenalin," ujar Galang berusaha mencairkan suasana.
Gadis itu tersenyum lantas mengulurkan tangan pada Safira. "Jassie Tante," ucapnya setelah mencium punggung tangan Safira.
"Safira, Bundanya Galang."
KAMU SEDANG MEMBACA
My Childish Girlfriend
Dla nastolatków"Jangan marah-marah terus Jas." "Lo gak suka gue marahin?" "Lo kalau marah biasanya karena kangen. Sekarang kan gue udah di sini. Mau apa cantiknya Galang?" Mendengar itu Jassie menjatuhkan bahunya, bola matanya yang sempat melebar itu berubah teduh...