__________________
Happy reading"Karena mereka bukan keluarga kak Vito lagi"
"Hah?!"
Flash back on
Setelah pulang dari pemakaman Ryan Vito langsung kembali kerumah hanya dia seorang yang pergi menguburkan adiknya mama? Papa?Tidak usah di pikirkan mereka tidak peduli
Vito hanya menangis di kamar sambil menatap foto ia dan Ryan sewaktu kecil
Ia menangis sambil memeluk foto itu rasa bersalah di tubuh itu tidak kunjung hilang
Ia selalu merasa kematian Ryan dan komanya lyana adalah salahnya
"Maafin gue dek"
Karena merasa ada yang memasuki wilayah rumah tersebut ia langsung buru buru turun kebawah dan mendapati mama papa nya sedang duduk di sofa ruang tamu
"Ma!!" Ia berlari menghampiri dengan tatapan marah
"Kenapa sih?"
"Kalian jahat banget ya haha....anak sendiri mati aja gak peduli"
"Itu takdir Vito gausah heboh"
"Heboh papa bilang?"ia langsung berlari menuju kamar kedua orang tuanya dan mengambil sebuah kertas yang biasa di sebut dengan kartu keluarga
Ia juga mengambil pena yang berada di laci meja tersebut
Ia turun kebawah dan langsung menaruh kertas tersebut di meja
"Kamu ngapain sih?!"
Tanpa basa basi ia mencoret nama nya sendiri di kertas tersebut
"Ini yang kalian mau kan?!!"
"Bagus kalau begitu,kita juga gak butuh punya anak seperti kamu!!"
"Kita bisa bikin anak"
"Haha kalian tunggu" Vito berlari ke kamarnya dan mengambil sebuah 2 koper besar dan di dalam koper tersebut sudah terisi dengan pakaian dan barang barang miliknya
"Jangan menyesal"
"Saya harap anak anda, kelak cacat seumur hidup dan perusahaan anda bangkrut!"
"Dasar tidak tau diri!!" Vito langsung melangkahkan kakinya dari rumah tersebut dan mengendarai mobil miliknya seolah tidak tau arah
Dert
Dert
"Ada apa anda menelpon saya kembali"
"Kembalikan mobil itu"
"Jangan harap, ini mobil saya yang beli"
"Saya tidak perduli, kembalikan mobil itu sekarang!!"
"Kalau saya bilang enggak ya enggak!!"
Telpon di matikan sepihak oleh Vito karena malas berdebat dengan orang tua tersebut
Karena lelah ia memutuskan untuk menginap di hotel saja
Keesokan harinya ia pergi ke rumah lyana
"Dek"
"Iya kak?"
"Kaka pergi ya dari rumah?" Vito langsung melotot bagaimana gadis itu tau
"I-iya dek"
"Kaka tinggal sama aku aja"
"Gausah dek ,Kaka gak papa"
"Astaga ka gapapa lho Kaka udah aku anggap Kaka aku sendiri"
KAMU SEDANG MEMBACA
nazka (End)
Randomgaada deskripsi langsung baca aja Guys ini ceritanya ya, maaf bngt harus pindah akun hehe, akun sebelumnya