ancaman

2 1 0
                                    

____________
Happy reading

Setelah beberapa hari kemudian lyana dan Azka kembali bekerja bukan mereka aja sih, yang lain juga

Kini lyana berada di ruangannya sedang mengerjakan beberapa proposal

Tok

Tok

"Masuk" Galen dan alvin masuk lalu memberikan laporan untuk di tandatangani

"Bantu Rafa di pembuatan wadah dong" ucap lyana

"Okeee" mereka langsung bergegas dan lyana kembali mengerjakan pekerjaannya yang lumayan banyak

Setelah pulang kerja lyana dan Azka memutuskan untuk pergi ke mall untuk membeli cin cin, karena hari H mereka tinggal beberapa hari lagi

"Eh Azka, udah lama tidak bertemu" tiba tiba ada seorang cewe yang menghampiri mereka membuat mereka bingung

"Siapa?" Tanya Azka datar

"Duh kamu tuh gak berubah ya dari dulu, gue pujaan hati Lo dulu" azka menaikkan alisnya satu

"Pujaan hati?" Tanya azka menatap lyana membuat lyana bingung

"Haha iya, kamu lupa" wanita berpakaian kurang bahan itu ingin mendekat ke Azka dan lelaki itu mundur

"Jangan mendekat, Lo najis" ucap azka membuat lyana menahan tawa

"Apa Lo?!" Bentak wanita itu menatap nyalang lyana

"Jangan bentak sialan" Desis Azka memegang tangan lyana

"Tunggu, gue kaya kenal" ucap lyana memperhatikan wajah wanita tersebut

"Lo tata bukan?, CEO perusahaan Nusantara yang bekerjasama dengan perusahaan Darmawangsa?" Tanya lyana dan wanita itu mengangguk

"Ya posisi gue jauh lebih baik dari pada Lo" lyana terkekeh

"Ingat kehidupan itu seperti roda yang berputar, kalau untuk yang lain, kadang di bawah dan kadang juga di atas, tapi kalo untuk Lo, kadang di bawah kadang juga di bawah tanah" ucap lyana sambil terkekeh

"Anj Lo, jangan macem macem Lo sama gue, gue bisa aja bikin hidup Lo sengsara" lyana menaikkan alisnya satu

"Gak kebalik?" Lyana membuka handphonenya lalu menelpon seseorang

"Batalkan perjanjian kerja sama dengan perusahaan Nusantara"

"Baik kak"

Telpon dimatikan sepihak oleh lyana dan lyana langsung menatap tata dengan pandangan remeh

"Perusahaan Lo masih jauh di bawah gue, jadi jangan sok Sokan mau jatuhin orang kalau perusahaan Lo masih bersandar di perusahaan gue, kalo gue batalin perjanjian ini, perusahaan Lo bangkrut" ucap lyana tersenyum smirk lalu menarik Azka pergi dari sana

"Keren banget istri aku" ucap Azka tersenyum puas

"Ndasmu istri, belum sah" Azka hanya terkekeh

Mereka langsung pergi makan karena memang belum makan

"Nyoba bajunya besok aja ya?" Tanya Azka dan lyana mengangguk

Setelah selesai berbelanja mereka langsung menjemput Athar yang berada di rumah bundanya

"Mama!" Athar langsung memeluk lyana dan Azka

"Bun kita pulang dulu"

"Gak mau nginep aja?" Lyana menggeleng

"Kita pulang Bun" Azka menyalaimi tangan Evelyn

"Yaudah, hati hati" mereka mengangguk lalu pergi dari sana

nazka (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang