khawatir

4 1 0
                                    

___________________
Happy reading

Setelah pulang dari tempat yang gak jelas itu Fiona memberi tau bahwa orang tua nya sedang bertugas di luar negri jujur itu bagian dari rencana lyana,Fiona menanya pergi kemana hanya di bilang keluar negri

"Kita nginep di rumah Lo aja na"

"Kok gue?"

"Dah lama kita gak ngumpul lho"

"Matamu lah,kita aja tetanggaan" Fiona dan qilla hanya menyengir

Dan akhirnya mereka memutuskan untuk menghabiskan malam Sabtu tersebut di rumah lyana

Mereka tidak langsung tidur,bahkan mereka menonton Drakor dan memesan makanan

"Lo pesan apa na?"

"Pizza,milk tea" mereka hanya mengangguk dan kembali menonton Drakor yang ber genre psikopat

Ting

Ting

Lyana langsung berjalan menuju pintu dan mengambil makanannya

"Nih" mereka langsung menyantap makanan tersebut sambil menonton

"Kita di tugaskan ke Korea 2 hari lagi"

"Hah?!!" Fiona terkejut dan qilla hanya berpura pura

"Serius?,pergi jam berapa?"

"3 pagi,kita di sana sekitar 3 harian gitu" mereka berdua hanya mengangguk

Mereka baru tertidur sekitar jam 2 pagi dan terbangun jam 06.12 Fiona langsung terkejut melihat jam sudah menunjukan pukul enam

Ia langsung membangunkan 2 kebo yang tertidur pulas di sampingnya

"Heh!! Bangun udah jam 6!!" Teriak Fiona berhasil membuat mereka berdua terbangun

Lyana dana qilla masih mengumpulkan nyawanya

Tiba tiba lyana melirik jam yang sudah pukul enam tersebut dan langsung lari ke kamar mandi

Setelah siap mereka langsung bergegas menuju sekolah dan karena tidak ingin terlambat secara sendiri sendiri mereka memutuskan untuk berangkat bareng dengan menggunakan 1 mobil

Mereka berlari sepanjang koridor sekolah yang sudah mulai sepi

"M-maaf Bu k-kita telat" ucap lyana terbata bata karena ngos ngosan berlari

"Telat 5 menit"

"Aelah Bu,cuma 5 menit doang" ucap qilla dan dianggukan oleh dua perempuan yang berada di belakangnya

"Kalian tetap harus menjalani hukuman,lari keliling lapangan sebanyak 20 kali"

"Hah?!!"

"Ibuk becanda kan?"

"Saya serius" mereka hanya pasrah dan menjalani hukuman tersebut

Setelah lari 15 putaran perut lyana terasa begitu sakit hingga tidak sanggup untuk berlari lagi

"Kenapa na?" Lyana hanya menggeleng

"Mag Lo kambuh?"

"Mungkin" lyana terus memegang perutnya yang terasa begitu sakit

"Sial,bisa bisanya mag nya kambuh"

"Abisan Lo gak sarapan"

"Namanya juga buru buru"

Mereka membawa lyana untuk duduk terlebih dahulu

"Gue gak bawa obat lagi" lyana terus mengeluh kesakitan

nazka (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang