berangkat

2 1 0
                                    


________________
Happy reading

"Eh lyana udah punya anak aja" lyana menoleh lalu menatap musuh bebuyutannya dulu

"Dari pada Lo?, suami aja gak punya" ucap lyana pedas membuat qilla menahan tawanya

"Sialan Lo" Azka reflek menutup telinga Athar

"Kalo punya etika omongan Lo di jaga" ucap Azka datar membuat perempuan itu terdiam dan terpukau dengan ketampanan Azka

"Udah gausah di tanggapi, sini duduk" ucap salah satu dari mereka

Mereka langsung duduk dan Azka menggendong Athar untuk duduk di kursi, lumayan tinggi juga kursinya

"Gak nyangka ya, Lo bertahan juga sama Darren yang notabenenya cowo pecicilan gak kaya gue" lyana menutup mulutnya menahan ngakak

"Lah tahan dong, dari pada sama Lo, bisa muntah gue sama sikap sok cakep Lo itu" ucap qilla membuat Darren menahan tawanya

"Mulut Lo kaya gak di sekolahkan ya" ucap Oky

"Attitude Lo kaya gak pernah di asah ya"balas qilla semakin tajam

"Udah, berantem Mulu, kalian pesan apa" tanya laki laki yang dulunya adalah ketua kelas

"Ketua juga yang betol" ucap Retta yang dulunya rada rada gila kalo di kelas

"Anak Lo umur berapa na?" Tanya Retta membuat lyana menatap Azka dan Azka hanya mengangguk

"4" ucap lyana singkat lalu memesan makanan

"4 apa?" Tanya Retta bingung

"Bulan, tahun lah pea" ucap qilla kesal lalu gadis itu hanya menyengir

"Kamu mau makan lagi gak?" Tanya lyana pada Athar

"Tidak mama, Athar ingin pesan ini boleh?" Lyana melihat apa yang di tunjuk Athar lalu mengangguk

"Kamu?" Tanya lyana pada Azka

"Samain aja sama kamu" lyana mengangguk

"Mama-"

"MAMA?!" Mereka tersentak kaget lalu Azka langsung memeluk tubuh mungil Athar

"Apaan sih Lo?, suara Lo bisa di kecilkan gak?" Tanya lyana yang emosi, Azka langsung mengelus tangan lyana

"Anak ini manggil Lo mama?, Lo udah punya anak?" Tanya vian yang dulu suka sama lyana

"Kenapa?, bukan urusan Lo juga" ucap lyana kesal

"Eh, hai fio" ucap gara membuat Arga merangkul pinggang istrinya

"Posesif amat bro" ucap lyana menahan tawa

"Diem Lo" ucap Agra lalu menatap istrinya

"Lo pada kalo kesini mau gangguin bini orang mending Lo cabut deh" ucap qilla geram

"Udah, ribut Mulu" ana yang sedari tadi hanya diam

nazka (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang