chapter ⁸

400 59 20
                                    

.
.
.

.
.
.

terungkap

.
.
.


taehyung tengah menikmati makannya menghiraukan seokjin yg tengah tersenyum ke arahnya yg begitu lahap menyantap masakannya.

“tae” seokjin memanggilnya, namun taehyung tidak menghiraukannya.hingga seokjin melanjutkan perkataannya.
“appa kemarin menyuruh eomma untuk kesana” seokjin mengatakan perihal apa yg di obrolkan dengan namjoon kemarin hari.

taehyung masih diam, namun begitu ia menatap seokjin. “apa eomma mau tinggal disana?”.

seokjin mengangguk pelan.“eomma takut disini, desa ini sudah benar² tidak aman. apa lagi, eomma baru saja menolong seorang pemuda yg hendak di lecehkan, eomma benar² takut tae”

taehyung tidak mengatakan apapun. ia berdiri dari tempatnya makan, meninggalkan seokjin begitu saja.

sebelum melangkah jauh, taehyung membalikan badannya sebentar.“kalau eomma mau menyusul appa, aku akan disini, sampai akhirnya nanti aku sudah menyelesaikan semua tugasku. aku akan menemui kalian”

begitu katanya membuat seokjin mengernyitkan dahinya. “tugas? tugas apa tae?”

namun taehyung tak menjawab, ia melanjutkan langkahnya lagi.






...

yoongi sendiri kini tengah gusar, ia berjalan untuk mendatangi tempat jungkook bekerja barang kali ia masih disana dengan keadaan toko ramai atau banyak barang yg datang. dan kemungkinan terjadi sesuatu di jalan. namun pikiran akhirnya ia enyahkan, tidak berharap jungkook kenapa² di jalan saat pulang kerja.

namun nihil, tempatnya bekerja telah kosong, lampu juga telah mati.
yoongi lagi² di buat gusar, ia menjilat bibir bawahnya, menghubungi jimin untuk mencari jungkook.

ia sendiri mencari di jalan berbeda dari awal ia berangkat, tidak menemukan apapun. yg ia temukan pemuda yg tersungkur tak jauh dari langkahnya.

tidak ingin membuang waktu, yoongi membiarkan saja lalu kembali fokus mencari jungkook.

“kamu dimana jungkook?!”

yoongi mendesis memanggilnya seolah frustasi. sampai rumah pun ia masih tetap tidak menjumpai presensi jungkook.

“jungkook” begitu teriaknya meski ia tau, jungkook tidak ada di dalam rumahnya.

“hyung” jimin berseru di belakangnya dan yoongi membalikan tubuhnya.

“adikku, adikku tidak ada jim, dimana dia” begitu adunya pada jimin yg menenangkan dan membawanya kedalam pelukan.

“kita cari sama² hyung, jangan sedih. jungkook pasti baik² saja.”

meski tidak yakin dengan apa yg ia katakan, karena yoongi sendiri tidak mudah untuk di tenangkan dengan kata² itu.

“bagaimana mungkin ia baik² saja, dia tidak memiliki siapapun disini. ia tidak memiliki teman—teman?”

yoongi langsung melepaskan diri dari pelukan jimin. ia menatap jimin yg masih diam, “kenapa hyung?”

revengeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang