Chapter ¹⁷

333 46 5
                                    


.
.
.

.
.
.

ancaman

.
.
.

jungkook bangun dari tidurnya, dimana ia merasa sangat lelah, badannya merasakan kram yg begitu nyeri. lalu pergerakannya terhenti kala ia melihat ruangannya yg begitu bagus dan rapi. ia ingat, ia bersama pria bertubuh besar dan akan di bawahnya ke busan.

“apa ini busan?” cicitnya.

“rumah siapa ini?”

jungkook tidak tau jika sebenarnya mansion jeon ada yg di sebelah barat, ia hanya tau mansion satu² rumah besar yg pernah ia tinggali. mingyu sendiri juga tidak pernah cerita apapun karena ia berharap jungkook tidak akan menginjak kaki di busan kembali.

tangannya menarik handle kamar di lihatnya keadaan sangat sepi di ruangan yang sangat luas ini.

membuatnya kikuk dengan penghuni rumah yg tidak ia tau siapa nama pemilik rumah ini.

“hallo, apa ada orang?”

“tuan muda sudah bangun?” jungkook tergugu di tempatnya menatap seorang maid yg tengah menghampirinya.

“si-siapa?” tanyanya takut.

“jangan takut, ini ada di mansion jeon sebelah barat tuan”

matanya membola merasa lebih takut lagi kala kakinya menginjak rumah ini.

“tidak, tidak.aku tidak boleh di sini. dimana, dimana pintu rumahnya”

begitu ucapnya histeris membuat maid itu sama ketakutannya.

“tuan muda, tuan muda tolong tenang, anda baik² saja disini. nyonya besar mengatakan itu pada kami, kalau anda akan aman disini”

“itu tidak mungkin, kalian bohong rumah ini bukan tempat aman untukku”

“tuan muda—”

“jangan mendekat” tolak jungkook.

“ada apa ini?” begitu seorang datang menghampiri mereka berdua yg terdengar tengah ribut.

“kamu, kenapa kamu membawaku kesini? kau membohongiku?”

mengerti dengan keadaan majikannya, bodyguard bawahan luhan yg bernama jaewoon tadi mendekat dengan perlahan.

“tuan muda, tuan muda akan aman disini, jangan takut. kami tidak berbuat jahat”

“bohong! kalian semua pembohong, siapapun yg ikut andil keluarga jeon semua jahat, semua bajingan semua biadab aku membencinya. keluarkan aku dari sini, biarkan aku pergi”

“tuan muda” jaewoon mencoba mendekat dengan perlahan.

“jangan mendekat, pergi—pergi”

dengan rasa takutnya jungkook langsung melempar vas bunga yg terletak tak jauh dari jangkauannya ke arah jaewoon yg tepat mengenai pelipisnya.

ia tentu marah mendapatkan perilaku itu.
hingga membuat jungkook takut, kala jaewoon menatapnya dengan penuh amarah.

tidak ingin terjadi apapun pada dirinya, ia langsung lari dan mencari pintu keluar di bawah kejaran jaewoon yg tidak ingin kecolongan tawanannya.

revengeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang