Note: masih dihari yang sama dengan chapter yang sebelumnya. Hanya bedanya chapter sebelumnya sore, sekarang latar waktunya malam.
*****
"Akh! Penis gue!" Jaemin mengerang. Ketika ia sedang asik bermain game sembari tiduran disofa dan tiba-tiba Jisung duduk dipangkuannya --tepat diatas penisnya-- dengan tidak santainya.
Sementara sang pelaku dengan santai malah menyenderkan tubuhnya ke sandaran sofa yang Jaemin tiduri.
"Lo kalo mau duduk disitu minimal aba-aba dulu kek." Ucap Jaemin yang dianggap angin lalu oleh Jisung.
Lelaki manis itu sibuk mengotak atik ponselnya. Mengabaikan Jaemin yang masih dirumahnya sedari pulang sekolah hingga malam menjelang. Lelaki tampan itu bahkan mandi dan makan dirumah Jisung. Sudah disuruh pulang jawabnya.
"Masih mau sama ayang."
Jawaban yang membuat Jisung memutar bola matanya malas.
Melihat Jisung yang acuh membuat Jaemin menghela nafas pelan. Ia memilih kembali melanjutkan gamenya yang sempat terbaikan. Beberapa menit mereka hening dan sibuk dengan ponsel masing-masing.
Sampai Jaemin meletakkan ponselnya keatas meja setelah menyelesaikan gamenya. Ia berpegangan pada pinggiran sofa, berniat bangkit duduk sebelum dadanya didorong oleh Jisung hingga tubuhnya kembali jatuh terlentang.
"Diem! Tiduran aja, lo kalo duduk pasti tangan sama bibirnya ga bakal mau diem." Ucap Jisung sinis. Menatap penuh peringatan pada Jaemin yang justru tersenyum.
"Yaudah lo nya sini, tiduran." Jaemin menarik lembut lengan Jisung. Namun ditepis pelan oleh lelaki manis itu.
"Ga, diem dulu, gue lagi sibuk nih!"
Setelahnya lelaki manis itu kembali sibuk dengan ponselnya. Entah, sibuk mengerjakan apa. Namun alis lelaki itu beberapa kali menukik dengan gerutuan yang kerap keluar dari bibir penuhnya.
"Ck, ribet banget si."
Lagi, gerutuan itu keluar dari bibir Jisung. Membuat Jaemin yang sedari tadi memperhatikan kini penasaran akan apa yang sedang Jisung kerjakan.
"Lo lagi ngapain si?"
"Gara-gara lo nih!" Sewot Jisung.
Alis Jaemin mengernyit bingung, "Gue?"
"Iya, gue disuruh bikin grup kelas. Gue kan cuma kenal Renjun, Chenle, Haechan lo sama temen temen lo. Ribet banget gue nanyain nomor temen sekelas satu-satu." Ucap Jisung dengan bibir yang sedikit mencebik, kesal.
"Gue wakil ketua kelas Jisung," Jaemin bangkit duduk, "Bilang kek dari tadi, biar gue bantuin." Tangannya mengambil ponsel yang baru beberapa saat lalu ia letakkan lalu kembali ia nyalakan.
"No siapa aja yang belum dapet?" Tanyanya kemudian.
Jisung menunjukkan ponselnya, memperlihatkan absen kelas.
"Baru sampe absen 10."
"Sini, gue yang cari, lo yang buat grupnya. Sebutin aja nama namanya." Ucap Jaemin dan diangguki oleh Jisung.
Setelahnya kamar Jisung dipenuhi oleh suara mereka berdua. Cukup cepat. Jaemin dengan kepopulerannya sangat membantu. Lelaki itu mempunyai banyak kenalan sehingga tidak susah untuk mendapatkan nomor-nomor teman sekelasnya.
"Huaaaa jempol gue pegel~" Jisung merengek, menjatuhkan ponselnya keatas pahanya. Jempolnya terasa begitu pegal menyimpan nomor yang berjumlah 30 an lebih lalu memasukkannya ke grup kelas.
Jaemin yang melihat itu tersenyum tipis. Tangannya melingkar kepinggan Jisung yang masih duduk dipangkuannya. Memeluk lelaki manis itu dari samping.
"Pengalaman, jadi ketua kelas sebelum lulus." Salah satu tangan Jaemin mengambil tangan kanan Jisung. Kemudian memijat jari jarinya pelan.

KAMU SEDANG MEMBACA
Just Friend
Подростковая литератураHubungan pertemanan antara Jaemin dan Jisung, tapi yakin hanya teman? • BxB • 18+ • Terdapat beberapa adegan dewasa • Harap pandai dalam memilih bacaan Start: 1 Januari 2023 End: -