Tok tok tok!
Jam baru menunjukkan pukul delapan. Masih terlalu pagi untuk hari weekend. Namun pintu rumah Jaemin sudah ada yang mengetuk. Beruntung nyonya Na selalu bangun pagi, baik hari biasa maupun hari libur.
Maka dari itu Winwin dengan cepat melangkah ke depan untuk membukakan pintu.
"Ya cari siapa?"
"Selamat pagii mama Jaemin!"
Alis Winwin sedikit mengernyit melihat sosok perempuan dihadapannya. Belasan taun Jaemin menjadi anaknya, bisa dibilang belum pernah ada perempuan seumuran Jaemin yang datang kesini. Jika ada pun pasti itu diajak Jaemin dan hanya sekedar untuk menyelesaikan tugas kelompok.
"Pagi, teman Jaemin ya?" Tanya Winwin dengan senyum ramahnya.
"Iya, salam kenal, aku Lee Hana." Hana membungkuk singkat.
"Wah baru kali ini temen perempuan Jaemin main kesini sendiri. Salam kenal juga, nama tante Winwin." Balas Winwin dengan senyum yang semakin lebar.
"Mau ketemu Jaemin kan? Ayo masuk, maaf ya, Jaeminnya masih tidur, paling sebentar lagi juga bangun." Ucapnya lagi sembari membuka pintu lebih lebar. Mempersilahkan Hana untuk masuk.
"Gak papa tante, aku yang harusnya minta maaf karena bertamu pagi-pagi gini." Hana melangkahkan kakinya ke dalam. Mengekori Winwin yang kini melangkah menuju ruang tamu.
"Gak apa-apa. Tante seneng kok kalo ada temen Jaemin yang mampir. Rumah jadi ngga terlalu sepi." Winwin duduk disofa kemudian menepuk tempat kosong disampingnya. Mengisyaratkan Hana untuk duduk disebelahnya.
"Syukur deh kalo aku ga ganggu. Oh iya tante, aku bawain sesuatu nih buat tante. Tadi iseng buat, semoga tante suka ya." Hana menyodorkan paper bag yang sedari tadi ia pegang.
"Wahh jadi ngerepotin," Winwin menerima paper bag tersebut, "Pasti suka. Terimakasih banyak." Ia kemudian melihat sekilas isinya. Satu toples kue kering rasa coklat.
"Kamu buat sendiri ini?" Tanya lelaki manis itu, dan Hana mengangguk.
"Pinternya." Winwin mencubit pelan pipi Hana, membuat senyum perempuan itu semakin mengembang.
"Ini wadahnya perlu tante ganti ngga?" Tanya Winwin sembari mengangkat paper bag ditangannya.
Hana dengan cepat menggeleng, "Ngga usah tante, buat tante aja."
"Aduh, udah cantik, baik pula."
Hana tersenyum malu, "Hehe, tante bisa aja."
Winwin tersenyum kecil, "Ngomong-ngomong, kamu--"
"MAMAA!!"
Perkataan Winwin terpotong akibat sebuah teriakan. Dan Hana tampak terdiam mendengar suara itu. Ia jelas mengenal suara tersebut, namun masalahnya itu bukan suara Jaemin. Dan ia yakin ia tidak salah, bahwa suara tadi adalah suara Jisung.
Maka untuk memastikan ia mengalihkan pandangannya ke sumber suara. Dan benar saja. Disana, terdapat Jisung yang tengah menuruni tangga, bersama Jaemin yang memeluknya dari belakang sembari menduselkan wajahnya ke perpotongan leher Jisung.
Hanya mengenakan hoodie yang ia ketahui bahwa hoodie tersebut milik Jaemin --karena Hana pernah melihat Jaemin memakai hoodie tersebut ke sekolah-- dan celana pendek setengah paha.
Bagaimana bisa Jisung ada disini? Dan dia dari lantai atas? Terlebih penampilan lelaki tersebut terlihat seperti baru bangun tidur. Apakah Jisung menginap dirumah Jaemin? Apa mereka tidur bersama? Sedekat apa hubungan mereka?
Pertanyaan-pertanyaan itu kini memenuhi kepala Hana.
"Ada apa si pagi-pagi udah teriak teriak aja." Winwin berucap, menatap heran Jisung.
KAMU SEDANG MEMBACA
Just Friend
Ficção AdolescenteHubungan pertemanan antara Jaemin dan Jisung, tapi yakin hanya teman? • BxB • 18+ • Terdapat beberapa adegan dewasa • Harap pandai dalam memilih bacaan Start: 1 Januari 2023 End: -