4. Just Friend

2.6K 187 32
                                    

"Jisung~"

"Apa si?!"

Demi apapun yang ada di dunia ini. Ini masih pagi, tidak bisakah lelaki bernama Jaemin ini tidak membuat mood nya buruk sepagi ini?

Bagiamana tidak? Jaemin terus merengek, sedari mereka tiba di sekolah sampai sekarang ketika mereka tengah berjalan dikoridor sekolah menuju kelas mereka. Lelaki itu terus merengek;

"Jisung~ morning kiss~"

Untung koridor pagi ini masih sepi. Jadi hanya segilintir orang yang melihat tingkah Jaemin dan hanya beberapa yang mendengar ucapan frontalnya.

"Morning kiss~"

"Brisik!"

"Jisung~"

Jaemin menggenggam satu tangan Jisung menggunakan kedua tangannya kemudian menggoyangkannya ke kiri dan ke kanan.

"Sehari ga morning kiss ga bisa apa?" Ucap Jisung kesal sembari berusaha menarik tangannya.

"Ga bisa." Jaemin semakin menggenggam erat tangan Jisung. Dengan sengaja menariknya hingga tubuh Jisung menabrak dada bidangnya.

Jisung mendelik kesal, dengan cepat melangkah mundur, "Sumpah, cuma sehari doang Jaemin."

"Ga bisa!" Jaemin menjawab dengan tegas, kembali merengek pada Jisung.

"Siapapun tolongin gue..." Jisung mengerang frustasi. Berbelok untuk naik menuju lantai tiga sekolahnya.

"Jisung~"

"Jaem, ga capek? Gue dengernya aja capek."

"Ngga. Ga usah ngalihin topik, morning kiss~"

"Ini disekolah Jaemin." Jisung melembutkan suaranya, memaksakan senyumnya agar terlihat setulus mungkin.

"Suruh siapa tadi bangun tidur ngga?"

"Lupa."

"Yaudah sekarang."

"Rame."

"Sepi tuh."

"Ni anak bener-bener..." Jisung berbelok masuk ke dalam kelasnya. Namun karena ia sibuk meladeni Jaemin membuatnya tak memperhatikan jalan dan berkahir menabrak teman sekelasnya yang hendak keluar.

"Eh! Sorry, sorry, lo gapapa?"

Murid perempuan tersebut mengangguk cepat dengan senyumnya, "Eh, Iya, gapapa, gapapa. Sans aja."

Jisung tersenyum tidak enak kepada murid perempuan tersebut sembari kembali mengucapkan maaf.

"Lo si!" Lelaki manis itu kemudian melangkah menuju mejanya sembari memberikan omelan pada Jaemin yang tampak acuh tak acuh.

"Ke senggol doang ga bakal bikin dia masuk rumah sakit kali."

Jisung duduk dikursinya diikuti Jaemin yang duduk dikursi kosong disebelahnya.

"Mulutnya." Ia dengan gemas menyentil bibir Jaemin. Membuat bibir yang sedari tadi pagi cemberut itu semakin maju.

"Gue maunya ciuman selamat pagi bukan sentilan selamat pagi."

Jisung menggeleng pelan, "Ga pegel tuh bibir dari pagi begitu?"

"Ini tuh karena belum di sapa sama bibir lo, kalo udah juga bakal balik kaya semula."

"Oh, gitu?" Jisung tersenyum mengejek.

Jaemin dengan semangat mengangguk, memajukan wajahnya kearah Jisung. "Iya, ayo cium."

Jisung terkekeh geli. Diam-diam mengambil buku yang ia tinggal dikolong mejanya.

"Gue heran, kok bisa gue tahan temenan sama lo dari gue masih pake popok sampe sekarang." Ucapnya sembari membuka buku tersebut asal lalu mengangkatnya keatas. Menutupi wajah keduanya.

Just Friend Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang