❛10❛. 10.05-22.25. Pingsan ♪

322 102 53
                                    

Bantu Vote Komen ya!...

✧HAPPY READING ✧

Tandain Typo nya.

✧෴♡෴✧

Jika fisik lelah, mental baik. Tetapi jika mental lelah, fisik akan jauh lebih buruk

Pukul 10.05.

Fexy dan kedua temannya, Lisa dan Agatha berjalan menuju kantin.

"Ekhem,"

Mendengar suara bariton itu, Fexy dan kedua temannya menoleh dan mendapati Arvanzo yang sudah berdiri bersandar ditembok.

Arvanzo menatap Fexy dari atas kebawah, sebelum menarik tangannya untuk pergi dari sana meninggalkan Lisa dan Athena yang menatap heran keduanya.

"Lepas, oi. Lepas setan," teriak Fexy menyentak nyentakkan tangannya.

"Pelan setan, gue keseret bajingan,"

Arvanzo menghempaskan tangan Fexy daat sudah sampai Roftoop, Arvanzo menatap nyalang kekasihnya.

"Apa, mata lo?!" sentak Fexy dengan tatapan tajam, "mau marah? Harusnya gue yang marah. Lo tiba tiba tarik tangan gue kesini. Gajelas pula, ganteng ganteng otaknua sebleng," omel Fexy dengan ekspresi yang sangat sinis dan menyeramkan, dimatanya sendiri.

Arvanzo tetap diam, matanya semakin menatap Fexy tajam. Arvanzo melangkah maju semakin maju, hingga Fexy terpojok.

"Ap-hmph,"

"Diem," Arvanzo membekap bibir Fexy yang akan kembali mengoceh.

Arvanzo memajukan wajahnya hingga bibir keduanya hanya berjarak beberapa centi, "gue, mau, ini," ujarnya dengan jari yang mengusap lembut bibir merah jambu Fexy.

Fexy yang gelagapan reflek menendang milik Arvanzo yang menegang, "BANGSAT," Arvanzo memegangi kejantanannya yang terasa sangat nyeri.

Fexy yang melihat itu puas sekaligus panik, "maaf, gue gak se-"

"Diem, sini lo," perintah Arvanzo dengan parau.

Perlahan Fexy mendekat, terlihatlah dengan jelas Arvanzo yang memegangi miliknya dengan ringisan kecil dan keringat yang mulai bercucuran.

"Obatin," tekannya.

"H-hah?" Fexy gugup seketika.

Arvanzo duduk ditempat yang tersedia, "sini," Arvanzo menepuk pahanya.

"Gak," tolak Fexy mentah mentah.

Arvanzo menatap tajam, "mau, gue paksa?"

Fexy dengan cepat melangkah mendekati Arvanzo, "gak, disitu juga kali," ujarnya dengan memutar bola matanya, "itumah, lo nya yang nyari kesempatan,"

Arvanzo yang menerima penolakkan lantas tersenyum miring, "kita cuma berdua, Roftoop dikunci. Kalau gue lecehin lo, bisa juga ya,"

Plak...

Fexy langsung menampar bibir Arvanzo, "tu mulut, gue sumpel kaus kaki, bisa juga ya,"

Arvanzo terkekeh, dengan satu tarikan Fexy sudah berada dipangkuannya dengan posisi menyamping.

"Awas, tangan lo bangsat," Fexy berusaha melepaskan lengan Arvanzo yang melingkar dipinggangnya.

"Bentar,"

"Gak, lepas bangsat," Fexy memukul lengan Arvanzo dengan brutal.

"Shh, ah," dengan mulus suara itu keluar dari bibir Arvanzo, Fexy yang mendengarnya langsung tersadar dan langsung berhenti bergerak.

FEXZY (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang