❛45❛. 01.35.07.50. Selamat Jalan (2) END ♪

321 29 1
                                    

Bantu Vote Komen ya!...

✧HAPPY READING ✧

Tandain Typo nya.

✧෴♡෴✧

Pukul 01.35.

Beberapa remaja terlihat gelisah didepan pintu ICU, Arvanzo memukuli tembok dengan brutal tidak peduli dengan tangannya yang sudah terluka.

Zorcio memeluk Arvanzo dari belakang, "jangan gini, Fexy bakalan sedih."

Arvanzo menghempaskan Zorcio, "sedihan mana, sama gue yang harus liat dia kaya gini?"

Zorcio mengusap bahu Arvanzo lembut, "tenang, takdir tuhan yang atur kita hanya perlu nerima dan mencoba ikhlasin aja."

Arvanzo menjatuhkan kepalanya pada bahu Zorcio, "gue, hiks."

Sedang kan Erios terus mengacak rambut nya frustasi, bukan karena apa selain karena Fexy ia juga marah karena Frazy dan Vilnerda berhasil kabur.

Rivago, Keynado dan Esta sedang menguatkan satu sama lain. Semuanya terlihat sedih, dan pastinya khawatir.

Ceklek

"Bagaimana Dok?"

Dokter Freya tersenyum sesaat, "luka kecelakaannya bisa diselamatkan, hanya beberapa cedera berat di lengan dan kaki," penjelasan itu membuat semuanya bernapas lega, sebelum kembali menyimak penjelasan berikut nya.

"Tapi, kanker otak dan gagal jantung yang pasien alami sangat parah. Pasien terlalu mengabaikan penyakitnya, bahkan obat yang kami berikan tidak di minum."

Penjelasan itu membuat bahu mereka luruh, "jadi apa yang bisa dilakuin Dok?" Zorkio angkat bicara, entah sejak kapan ia berada disana.

"Pertanyaaan bagus, tetapi pasien sudah tidak dapat diselamat kan. Penyakit nya sudah terlalu fatal, kita hanya bisa menyerahkan semuanya kepada yang kuasa. Kalau begitu, saya permisi," Dokter Freya dan beberapa suster meninggalkan mereka dengan keheningan.

"DIMANA PUTRI SAYA?!"

Atensi seluruh nya mengarah kepada Keano, semuanya terkejut bukan karena apa, tetapi karena Keano dengan tidak berperasaannya menyeret Frazy dan Vilnerda.

Bruk

"Akh, sakit," rintih Vilnerda, penampilannya dan Frazy sudah sangat sangat mengenaskan.

"Mana putri saya?!" tanya nya tegas yang hampir seperti sebuah bentakkan, karena tidak ada yang menjawab ia melemparkan salah satu Vas bunga yang ada disana.

Pyar

"Dimana putri saya?!"

"Disana," Zorkio menunjuk pintu yang dekat dengan mereka, Keano menatap pintu itu nyalang.

Keano mendekati Erios, "apa yang terjadi pada putri saya, dan bagaimana keadaannya?"

Erios menatap Keano tajam, "sisialan itu," Erios menunjuk Vilnerda, "ngedorong Fexy, dan Fexy ditabrak Mobil. Keadaan Fexy kritis, penyakit yang dia derita ngebuat dia gak bisa bertahan."

Bugh

Bugh

"SIALAN!" Keano memasuki ICU dengan tergesa gesa setelah membogem Erios dan Arvanzo, disana diatas brankar Fexy tersenyum dengan tubuh pucat dan lemas. Alat medis menempel di beberapa bagian tubuhnya, "Fexy," gumam Keano bergetar.

"Pa," sapa Fexy yang membuat perasaan Keano menghangat, "Fexy ga-gak tahan pa, udah gak k-kuat."

Keano memeluk tubuh putrinya lembut, "kamu bisa sayang, Papa disini. Kamu harus kuat ya, Papa akan selalu ada buat kamu."

FEXZY (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang