❛09❛. 07.30-00.00. Paksa ♪

395 102 38
                                    

Bantu Vote Komen ya!...

✧HAPPY READING ✧

Tandain Typo nya.

✧෴♡෴✧

Apapun itu, jika dipaksa akan tetap terasa kurang.

Pukul 07.30.

Fexy tengah berjalan di taman dengan pakaian santainya dan tidak lupa Earphone yang ia kenakan.

Seraya bersenandung kecil, Fexy menikmati pagi yang terbilang sejuk dengan hati dan pikiran yang kacau.

Dengan perlahan, Fexy mendekati air mancur lalu menengadahkan tangannya disana untuk merasakan percikan dari air tersebut.

"Sstt.."

"Eh, setan," kaget Fexy lalu menoleh kebelakang dan menemukan Arvanzo yang menatapnya datar.

Fexy berjalan menuju salah satu tempat duduk yang paling dekat, lalu memberi kode pada Arvanzo untuk duduk disebelahnya.

"Ngapain?" tanya Arvanzo menelisik penampilan Fexy yang berbeda dari biasanya.

"Nafas," jawabnya ngasal, Earphone yang ia kenakan juga sudah ia lepaskan kini tersangkut di belahan leher jenjangnya yang tertutup Hoodie.

Arvanzo berdecak, "entar malem, jalan sama gue," ujar Arvanzo setelah menyandarkan kepalanya tepat dibahu Fexy.

Fexy menjauh membuat Arvanzo mendesah kecewa, "gue sibuk," Fexy langsung berlari menuju jalanan dan dengan cepat masuk kdalam salah satu bus yang akan berjalan. Arvanzo yang mengejar pun tertinggal dibelakang dengan tatapan tajam.

Pukul 12.35.

Fexy tengah berada didalam ruangan seorang Dokter.

"Jadi gimana Dok?" tanya Fexy cemas.

Dokter Freya menghela nafas lalu menatap Fexy iba, Dokter Freya menggelengkan kepalnya.

Fexy hanya mengangguk pasrah, "boleh minta yang itu lagi dok?"

"Boleh, jangan terlalu sering ya," ujar Dokter Freya, menyerahkan satu botol yang berisi pil.

Fexy mengangguk, "makasih ya Dok, Fexy keluar dulu," ujar Fexy bangkit dari duduknya.

Dokter Freya mengangguk sopan.

Fexy berjalan di koridor rumah sakit dengan pikiran yang kacau.

Drt...

Drt...

Fexy merogoh saku Hoodie nya, mengambil Ponselnya lalu melihat nama orang yang menelepon sebelum menarik ikon hijau.

"Hallo,"

"Lo, dimana?"

"Bumi," Fexy langsung memutuskan sambungan telepon nya lalu berjalan keluar rumah sakit.

Dengan langkah kecil Fexy berjalan sesekali bersenandung kecil, saat Fexy melihat tempat duduk Fexy langsung duduk disana dan mulai meminum susu pisangnya.

Brum...

Brum...

Fexy menoleh kearah sumber suara motor, terdapat Tiga motor yang saling bersahutan yang masing masing dikendarai Satu orang pemotor. Ketiga pria itu menatap Fexy dengan senyum yang sulit dimengerti.

FEXZY (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang