❛23❛. 17.05-22.25. Muak ♪

247 96 26
                                    

Bantu Vote Komen ya!...

✧HAPPY READING ✧

Tandain Typo nya.

✧෴♡෴✧

Pukul 17.05.

"ARGH!" teriak Fexy terduduk lemas dipinggiran danau yang sepi.

Fexy mermas dadanya dari luar baju, sakit yang selalu menganggunya, membuatnya lemah dan menghancurkan segalanya.

"Kapan gue dapat kebahagiaan? KAPAN?! gue gak tahan gini terus! Semua benci gue! Semua gak perduli sama gue! GAK ADA!" teriak Fexy dengan suara bergetar dan airmata yang mengalir deras.

Fexy mengacak rambutnya frustasi, "gue mau mati!" fexy memukul dadanya dengan tangan terkepal, "gue gak kuat lagi, gue terlalu tersiska sama semua ini," ucao Fexy lirih, wajahnya memucat.

Fexy membiarkan sakitnya, ia tidak meminum obat dan hanya menangis dalam sepi.

"Sakit banget! HAHAHA! Emang gini ya? YAIYALAH! HAHAHA!" tawa dan tangis Fexy seolah mencerminkan sakit dan luka yang mendalam, ia memukul hampir seluruh area tubuhnya hingga lebam, menggigit tangannya bahkan menjambak rambutnya sendiri.

Gila, itulah yang terlintas dipikiran semua orang jika melihat Fexy, wajah pucat, mata merah, rambut kusut dan pakaian berantakan.

Fexy merebahkan tubuhnya diatas rerumputan yang sudah kering, tangannya menutupi setengah wajahnya. Fexy sesekali meringis menahan nyeri didadanya, hingga akhirnya ia menutup mata, bukan tidur tapi tidak sadarkan diri.

Pukul 19.10.

"Darimana aja sayang?" tanya Frazy panik saat Fexy baru memasuki rumah dengan penamlilan yang, berantakan.

Fexy menggeleng lesu, "cari angin sebentar," ujar Fexy dengan jari yang memilin rambut kusamnya.

Frazy mengusap rambut Fexy, "kamu berantakan banget," Frazy tersenyu saat tahu Fexy berbohong, "yaudah kamu bersih bersih dulu, nanti Mama mau ajak kamh kesuatu tempat," ujat Frazy dengan senyum yang membuat Fexy heran.

"Kemana ema-"

"Sstt, nurut aja! Oh iya di kasur udah ada pakaian kamu. Dipakai ya!" Frazy langsung pergi.

Fexy mengedikkan bahunya, "aneh banget emak gue!"

"Berhenti lo!" Vilnerda mmenghalangi jalan Fexy.

Fexy menaikkan sebelah alisnya, "napa lo? Sawan?"

Plak

Wajah Fexy tertoleh kesamping, ia menyentuh pipinya yang ditampar lagi sebelum sembuh, "mau lo apa?" tanya Fexy dengan tatapan menusuk.

"Gue mau, LO PERGI DARI HIDUP GUE!" teriak Vilnerda dengan wajah memerah dan nafas memburu.

"Emang gue mau, datang kehidup lo?" tanya Fexy seolah meremehkan.

FEXZY (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang