21.Epilog

74 7 0
                                    

2004

Sang perempuan tersenyum sinis "ingat Dharma Pratama... ..? Cibubur.....? Yang Lo tinggalin sama om om Demi Nokia N-Gage?" Ujarnya kemudian

Dara tergagap beku ..... darimana?.....darimana perempuan ini tau....?

***********

2002

Suasana kantin siang itu lengang ....hanya ada Dara yang terdiam sambil memainkan Handphonenya .... dan Dharma yang memandanginya penuh pertanyaan ....

"Orang tua yang mana maksud Lo Ra? Om Bima....?" Kesal Dharma memulai pembicaraan ....

Dara memandangi bocah tampan di hadapannya ....sungguh mati....dia tak ingin menyakiti Dharma.....Dharma pujaan hatinya dari sejak yang ia tahu ....yang sekarang dengan muka penuh kemarahan memandanginya penuh pertanyaan....

Dara mencoba tersenyum " Om Bima dapat jatah Diklat ke Chiang Mai kak Dharma ....dan gue .....gue gak bisa ikut dengannya ...." Jelas Dara kemudian

"Ya Lo tenang aja....ada gue.... Ada Chandra .....kami berdua bisa jaga Lo ....kita gedein usaha Bento....Lo bisa mulai mandiri dari situ .....kita bisa bersama....Lo gak harus pindah....." Timpal Dharma penuh amarah

Dara terdiam dan perlahan lahan menggeleng "itu tawaran yang menarik kak tapi maaf ....gue udah buat komitmen" lirih Dara kemudian

"Komitmen....?..... komitmen macam apa?" Kesal Dharma ....angin siang di kantin yang sepi itu tidak bisa mengurangi kegusarannya....

"So ....gue....gue sudah beberapa saat berkomunikasi dengan seseorang ....." Ujar Dara memulai ceritanya

"Seseorang?" Bingung Dharma

"Yeah ....Duda .....diaspora Indonesia di Singapura .....kami sudah bicara banyak .....dia pikir ....perpisahan gue  dengan Om Bima adalah momen yang tepat untuk gue  akhirnya bisa bersamanya ....dia akan menanggung kehidupan gue  asal gue  mau ikut tinggal dengannya di Singapura...." Lirih Dara tanpa benar benar berani memandang Dharma.....

"Lalu apa yang harus Lo  berikan padanya sebagai timbal balik ..?" Kesal Dharma

"Gue  hanya perlu memberikan ....gue" lirih Dara kemudian ...

Dharma tak sengaja tersenyum sinis "memang udah setelan Lo ya Ra ....gak bisa hidup bener....gak bisa hidup lurus lurus aja....apa yang Lo harepin dengan jadi sugar Baby sih... Sebulan dua bulan Lo pasti dilepeh ....Lo pasti akan kembali ke jalan...." Ujar Dharma kecewa

Dara memandangi Dharma dengan pandangan berkaca kaca "Lo tau kak ....gue pikir Lo akan bahagia dengan apa yang gue peroleh ini ....gue pikir setelah semuanya Lo gak akan hakimin pilihan pilihan gue ....tapi sama aja ...Lo sama aja dengan semua orang ..." Timpal Dara kemudian ...

"Gue sama kayak orang lain....gue mau yang terbaik buat Lo...." Kesal Dharma lagi

"Bullshit .....Lo senang gue yang mengalah .....Lo senang gue yang menghamba.....kayak semua orang ...Lo senang gue yang tahluk ....dan gue bosan untuk tahluk...." Timpal Dara seraya berdiri

"Dan bicara yang terbaik .....gue dapet N-Gage baru kak....bayangin apa yang bakal gue dapat setelah gue menetap di sana....jadi Gundik  Lelaki tua itu" ujar Dara pedas seraya menunjukkan Gadget barunya itu dengan senyuman  sinis seraya meninggalkan Dharma yang hanya bisa terdiam.....

********

"Apa harus sekeras itu?" Ujar Bima memulai pembicaraan ketika mobil pinjaman yang membawanya dan Dara meninggalkan sekolah di kawasan Cibubur itu....

"Biar dia baik baik om ....biar dia gak cari Dara lagi ..." Lirih Si Muda kemudian

"Kamu cari dia....kamu mendapatkannya .....kamu meninggalkannya....gimana deh?" Lanjut Bima mencoba tersenyum

the eternity origins : menjadi Dara Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang