"Ba... Baik dokter... Terimakasih untuk infonya" Ujar Dara seraya memohon diri meninggalkan ruang konsultasi itu, orang kantor masih mengusahakan asuransi Om Bima agar bisa dipakai maksimal sementara kondisi Bima masih belum berubah banyak.... Benturan itu berdampak berat pada kepala Bima dan karenanya dia belum sadar sampai saat ini
Dara terduduk di kursi tunggu... Merenungi apa salahnya.... Apa yang dia buat sampai dia mendapat kehormatan yang tidak menyenangkan ini....
"Teh anget.... Biar tenang... " Sebuah suara memecahkan kepenatan dara diikuti tangan kokoh yang menawarkan cangkir plastik dengan asap menguar hangat....
"Dan Gemblong.... Dara kecil amat menggemari Gemblong" Timpal suara lainnya yang kemudian menyodorkan plastik kepada Dara.... Diikuti senyum hangat dari si empunya suara
"Kotak bento kosong udah kubawa pulang dan ku cuci bersih.... " Ujar Chandra di kiri Dara
"Kita cuci bersih... Dan juga gue berinisiatif menyapu dan mengepel... Jadi saat pulang nanti
Lo tinggal istirahat.... " Timpal Dharma di kanan DaraSi pemuda lembut matanya berkaca kaca lagi.... Tidak ini tidak terlalu buruk
"Tapi dulu Dharma yang mengepel dan Dara yang menyapu.... " Lirih Dara dengan suara tergetar....
"Tapi dulu Dharma brengsek.... Pergi ninggalin luka begitu dalam... Gak tau yang sekarang" Cibir Chandra sambil berpura pura manyun....
"Tapi kan yang penting yang sekarang" Lirih Dara sementara memandangi Dharma begitu manis
Yang dipandangi terlihat salah tingkah dan mengangkat bahu... "Gue masih brengsek... Tapi gue bisa lebih baik.... " Senyumnya dengan pipi memerah
"Harus lebih baik" Timpal Chandra lagi.... Dharma spontan menempeleng sang lelaki gempal kesal
"Nebus dosa weeeek.... " Lanjut Chandra seraya meleletkan lidahnya....
Dara tertawa tawa melihat dinamika dua laki laki itu, sejenak beban di pundaknya terasa menghilang.....Tiba tiba Dharma berdiri dan memandangi Dara "dan seturut kata begundal ini gue mau menebus dosa ini dengan mengajak Dara muter muter Jakarta.... Jalan jalan.... Walaupun itu gak cukup.... Gue harap itu bisa mengganti waktu dimana gue menghilang dan gagal memenuhi janji gue..... " Ujarnya seraya mengulurkan tangan....
Mata berkaca kaca Dara ganti memandang Chandra yang mengangguk angguk lucu "yeah.... Lo butuh istirahat.... " Cengirnya kemudian
"Gue gak mau kalo kak Chandra gak ikut.... " Ujar Dara mengajukan syarat
"Biar gue gantian jaga om bima di sini... " Tolak Chandra
Dara menggeleng "di sini udah banyak perawat dan dokter.... Kakak udah jadi orang penting yang mbantu gue selama ini.... Gue mau kakak juga ada saat gue pulih dan melanjutkan hidup.... " Senyumnya tulus....
Chandra spontan menempeleng kepala Dara lembut "si babi.... Tau aja gue gak bisa diginiin" Senyumnya sambil mengusap matanya yang berkaca kaca
**********
"Lo ngeliatin apa Chan...." Lirih Dharma memandang lurus ke depan ...ke bocah yang dengan antusias masih memilih buku bukunya"Segitunya dia sama buku Ma .." timpal Chandra tak percaya melihat begitu semangatnya Dara menumpuk buku di pelukannya siang itu di perpustakaan nasional
"Gue gak sempat ajak dia ke perpusnas ....dan ternyata setelah sekian lama ...gak menghilang juga semangatnya" sahut Dharma dengan pandangan menerawang
Sejenak diingatnya mata mata berbinar Dara saat mendengar cerita tentang 1001 malam.... Misteri misteri dunia yang tak terpecahkan.... Juga dinosaurus.... Dara suka sekali ... Dinosaurus.....
KAMU SEDANG MEMBACA
the eternity origins : menjadi Dara
Ficción GeneralCerita seorang laki laki bernama Dara , si lembut yang jatuh dalam ketidakjelasan dunia dan mereka yang tak sadar tergoda olehnya ...dia bukan iblis ...tapi tawarannya selalu terlalu manis