07. semua butuh udara kan?

65 12 0
                                    

1998

"gimana keadaannya?" Ujar Laki laki dewasa itu ketika melihat seorang perempuan keluar dari kamar dengan membawa baskom berisi kompres

"Sudah lebih tenang....walau igauannya gak berhenti berhenti...." Ujar sang perempuan dengan suara tergetar

"Igauan?" Lanjut sang laki laki

Sang perempuan mengangguk perlahan

"Yeah ....maafin gue dara ....gue sayang elo....gak putus putus....." Jelas si perempuan dengan mata menerawang

Sang laki laki terdiam sesaat "seperti kehilangan saudara?" Lirihnya kemudian

Si perempuan menarik napas panjang dan menggeleng

"Seperti kehilangan kekasih" dinginnya

**********
2002

"Waah Pandaaaa" Gadis gadis tanggung itu berteriak kegirangan melihat tumpukan kontainer plastik tembus pandang yang dibawa Dara

"Hehe iya kak.... Sesuai pesanan... Semua lima belas box... " Senyumnya tulus... Semua Mata yang mengerumuninya tak sadar terpesona

"Gue beli deh satu... " Ujar suara seorang laki laki di punggung para perempuan itu...

"Maaf kak... Ini semua pesanan" Tolak dara halus...

"Ya bilang aja ada yang ambil... Besok aja lo ganti... " Sewot si lelaki yang merangsek ke tengah kerumunan ... Para Gadis bergidik ngeri

"Yah... Jangan gitu kak... Ini amanat" Lanjut Dara tidak setuju walaupun masih tersenyum hangat

"Elu anak kelas satu mau ngelawan hah?" Ujar bocah laki laki itu seraya melayangkan pukulan ke Dara... Si lelaki manis tak sengaja berteriak ketakutan... Namun bisa menghindar... Hingga si Kakak kelas tersungkur.... Para perempuan kecil berteriak ketakutan... Dara menghampiri si terjatuh berusaha membantunya berdiri

"Ka... Kakak gak apa apa? " Ujar Dara takut , si laki laki tanggung menepis uluran tangan Dara dan kemudian melayangkan tinjunya lagi... Tak terduga dara menangkap tangan itu dan memutarnya seketika

"Aduh aduh aduh.... " Teriak Si kakak kelas

"Besok aku bikinin Bentonya ya kak... Gak usah ribut ribut gini... Gak enak" Ujar Dara dingin walau masih tersenyum ramah seraya menghempaskan tangan lelaki muda yang masih mengaduh itu...

Semua mata memandang si lelaki manis yang berjalan menjauhi koridor sambil membawa kotak kotak bento yang dijajakannya

"Gue ngefans..... " Ujar Gia yang melihat keributan itu dari balkon lantai dua, Dharma yang ada di sampingnya hanya menggerutu pelan

"Tukang pamer.... " Cibirnya...

"Siapa? Udara? Dia kan hanya membela diri... " Bela Gia  yang masih bersemangat...

"Bisa dengan cara yang gak terlalu... Diva kan? ... Ngeselin.... " Ujar Dharma seraya ngeloyor meninggalkan perempuan yang dengan cepat berusaha menyamakan langkahnya dengan Si laki laki

"Kenapa kamu kayak ada dendam personal sih dari kemaren? " Kesal Gia  bertanya pada Dharma yang hanya mengangkat bahunya tidak peduli

"Ma..... Lo ngiri? " Teriak Anggi di koridor lantai dua.... Semua mata memandangi Dharma yang berjalan kencang meninggalkan Gia...

Bocah bongsor itu berbalik dan memandangi Anggi dengan marah ...

"Nehi.... " Teriaknya galak seraya meninggalkan Gia... Gadis itu memang cantik... Namun terkadang terlalu polos...

the eternity origins : menjadi Dara Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang